WagonNews, Jakarta – Blake Lively tampil penuh emosi ketika menerima penghargaan di acara bergengsi Time 100 Gala yang baru saja berlangsung di Lincoln Center, New York City, AS. Dalam pidatonya, aktris sekaligus produser film It Ends With Us ini berbicara tentang perjalanan hidupnya selama dua tahun terakhir. Ia tak hanya menyentuh topik pribadi, tetapi juga menyinggung masalah hukum yang tengah dihadapinya bersama Justin Baldoni. Blake juga meluangkan waktu untuk memberikan penghormatan mendalam kepada sang ibu, Willie Elain McAlpin.
“Ada banyak hal yang ingin saya bagikan mengenai dua tahun terakhir dalam hidup saya, namun saya rasa malam ini bukanlah tempat yang tepat untuk itu,” ujar Blake Lively membuka pidatonya dengan tulus. Pada kesempatan tersebut, ia terpilih sebagai salah satu dari Orang Paling Berpengaruh 2025 menurut majalah Time.
Namun, meskipun banyak hal pribadi yang ingin ia ungkapkan, Blake memutuskan untuk berbicara tentang satu hal yang ia anggap lebih mendalam, yaitu tentang kekuatan perempuan dan pentingnya setiap perempuan memiliki suara. “Apa yang ingin saya bicarakan malam ini adalah tentang perasaan menjadi seorang perempuan yang kini memiliki kesempatan untuk berbicara dan didengar,” tambahnya, seperti yang dilaporkan oleh CNN pada Senin (28/4/2025).
Blake Lively Sebuah Penghormatan untuk Ibu

Dalam momen yang penuh emosi, Blake Lively mengenalkan ibunya kepada hadirin di acara tersebut. Dengan suara yang penuh perasaan, ia menceritakan bagaimana sang ibu menjadi penyintas kekerasan yang dilakukan oleh rekan kerjanya bertahun-tahun lalu.
“Ibu saya tidak pernah mendapatkan keadilan yang seharusnya dari seseorang yang mencoba merenggut nyawanya. Saat itu, beliau sudah menjadi ibu dari tiga anak kecil, sebelum saya lahir,” jelas Blake Lively dengan mata berkaca-kaca.
Kisah yang Memberi Kekuatan
Blake kemudian melanjutkan untuk berbagi tentang bagaimana keberanian seorang perempuan yang menceritakan kisah gelapnya di radio telah menjadi sumber inspirasi yang luar biasa bagi ibunya. Kisah itu menjadi titik balik yang menyelamatkan hidup ibunya.
“Seorang perempuan, dengan penuh keberanian, menceritakan bagaimana ia berhasil melarikan diri dari ancaman maut. Dan karena mendengar cerita dari perempuan tersebut, ibu saya bisa bertahan hidup hingga hari ini. Perempuan itu, yang namanya tidak akan pernah diketahui oleh ibu saya, telah menjadi penyelamatnya,” tutur Blake dengan penuh rasa terima kasih.
Keprihatinan tentang Dunia yang Tidak Aman bagi Perempuan
Blake Lively juga tidak bisa menahan rasa prihatin tentang kondisi dunia yang masih banyak menyisakan ketidakamanan bagi perempuan. Dalam pidatonya, ia dengan tegas menyampaikan betapa dunia ini sering kali menjadi tempat yang tidak aman, terutama bagi perempuan.
“Kita tidak pernah benar-benar memberi tahu anak perempuan kita tentang dunia yang mereka hadapi, namun suatu saat, kita akan menghancurkan hati mereka dengan membuka kenyataan pahit yang selama ini kita sembunyikan. Bahwa mereka tidak pernah benar-benar aman, baik di tempat kerja, rumah, tempat parkir, klinik, dunia maya, atau ruang mana pun yang mereka tempati,” tegas Blake dengan ekspresi serius.
Perjuangan dalam Sengketa Hukum
Selain membahas tentang perjuangan dan kekuatan perempuan, Blake Lively juga tak menghindar dari topik yang lebih kontroversial dalam pidatonya. Saat ini, ia tengah terlibat dalam sengketa hukum dengan Justin Baldoni, lawan mainnya dalam film It Ends With Us, yang juga berperan sebagai sutradara. Blake menggugat Baldoni dan perusahaannya dengan tuduhan pelecehan seksual. Di sisi lain, Baldoni menggugat Blake Lively bersama suaminya, Ryan Reynolds, atas tuduhan pencemaran nama baik.
Kedua belah pihak telah membantah tuduhan yang diajukan oleh masing-masing pihak. Namun, Blake memilih untuk tidak membiarkan masalah hukum ini mengalihkan fokusnya pada pesan penting yang ingin ia sampaikan. Ia tetap mengutamakan peranannya sebagai seorang perempuan yang berdiri teguh untuk kebenaran dan keadilan.
Ucapan Terima Kasih kepada Ryan Reynolds

Di akhir pidatonya yang penuh makna, Blake Lively tak lupa mengucapkan terima kasih kepada suaminya, Ryan Reynolds, yang hadir mendampinginya di acara tersebut. Blake menilai bahwa meskipun Ryan jarang menjadi sorotan media, ia tetap menunjukkan kebaikan hati dan ketulusan yang luar biasa.
“Ryan adalah sosok yang tetap menjadi dirinya sendiri—baik hati dan tulus—meskipun sering kali tak ada yang melihatnya,” ucap Blake dengan senyum hangat kepada suaminya yang duduk di sampingnya.
Pencapaian yang Menginspirasi Blake Lively
Blake Lively, dengan segala perjuangan dan tantangan yang ia hadapi, berhasil menjadi panutan bagi banyak orang. Tidak hanya dalam dunia hiburan, tetapi juga dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan berbicara tentang pengalaman yang selama ini sering kali disembunyikan. Melalui pidatonya, Blake menunjukkan bahwa meskipun dunia ini terkadang tidak adil, ada kekuatan luar biasa dalam berbicara dan memberi suara bagi mereka yang tidak bisa melakukannya. Sebuah pesan yang menginspirasi banyak orang untuk tetap berdiri teguh meskipun menghadapi kesulitan besar
Leave a Reply