WagonNews, Jakarta – Bicara soal diet, kebanyakan orang langsung menghubungkannya dengan tujuan menurunkan berat badan. Tapi tidak dengan diet yang satu ini. Diet Portfolio justru dirancang bukan untuk melangsingkan tubuh, melainkan untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah secara alami dan sehat.
Diet ini bukan sekadar daftar makanan sehat, melainkan strategi makan jangka panjang yang dirancang oleh seorang pakar gizi dari University of Toronto, Profesor David J.A. Jenkins, MD, PhD. Ia menyebut pendekatannya sebagai “Diet Portfolio”, karena seperti menyusun portofolio investasi, pola makan ini juga mengandalkan keragaman sumber nutrisi untuk mencapai hasil optimal.
“Kami tidak berusaha menciptakan efek cepat seperti diet Atkins,” jelas Jenkins.
“Sebaliknya, kami lebih suka pendekatan yang bisa berkembang seiring bertambahnya pengetahuan kita, dan memberikan informasi yang bisa digunakan orang untuk menyusun pola makan mereka sendiri.”
Alih-alih hanya mengandalkan satu jenis makanan, diet ini menekankan pentingnya menggabungkan berbagai makanan yang terbukti efektif menurunkan kolesterol. Seperti halnya Anda tak akan menaruh semua uang di satu jenis saham, tubuh Anda juga butuh variasi untuk mendapatkan hasil terbaik.
“Kami ingin orang-orang berpikir lebih luas daripada hanya mengandalkan satu jenis makanan super,” ujar Jenkins.
“Tujuan kami adalah menciptakan pola makan yang realistis, bisa diterapkan di dunia nyata, dan memberikan manfaat ganda dengan menurunkan risiko penyakit.”
Pilar Utama dalam Diet Portfolio

Inti dari Diet Portfolio berfokus pada empat kelompok makanan utama yang memiliki efek signifikan terhadap kolesterol:
Produk Berbasis Kedelai
Makanan seperti tempe, tahu, susu kedelai, hingga burger kedelai menjadi pengganti sehat dari daging hewani.
“Kami mencari alternatif daging yang berasal dari kedelai seperti burger atau potongan daging dingin berbasis nabati,” kata Jenkins.
Bahkan, untuk perayaan seperti Thanksgiving, ia menyarankan mengganti kalkun dengan ‘Tofurky’ – versi vegan dari hidangan khas tersebut.
Serat Larut yang Kental
Jenis serat ini berfungsi membentuk gel dalam usus, yang kemudian mengikat kolesterol agar tidak diserap tubuh. Sumbernya bisa dari oat, jelai, terong, okra, buah beri, hingga jeruk. Bisa juga dari suplemen seperti psyllium.
Sterol Nabati
Senyawa ini ditemukan di beberapa margarin dan juga tersedia dalam bentuk suplemen. Sterol membantu mencegah penyerapan kolesterol di usus.
Kacang-Kacangan dan Biji-Bijian
Almond adalah yang paling banyak diteliti, namun kenari, kacang tanah, dan biji lainnya juga bermanfaat.
“Biasanya orang hanya fokus pada satu makanan, tapi kami mencoba menyatukan semuanya dalam satu strategi,” jelas Jenkins.
Yang menarik, keempat elemen ini tidak harus disatukan dalam satu hidangan. Mereka bisa dikombinasikan dalam menu harian yang disusun dengan cerdas.
Contoh Menu Sehari ala Diet Portfolio

Pola makan ini mudah diterapkan jika dirancang dengan cermat. Berikut gambaran satu hari menu diet ini:
Sarapan: Semangkuk sereal dari dedak gandum dengan susu kedelai, ditambah potongan buah dan almond. Bisa juga ditambah smoothie blueberry dengan tambahan Metamucil sebagai sumber serat.
Makan Siang: Sup kacang yang hangat, roti gandum utuh, dan sebuah apel segar.
Makan Malam: Tumis tahu dengan kacang tanah, disajikan bersama sayuran berserat tinggi seperti okra atau terong.
Camilan: Beberapa pilihan yang bisa dicoba antara lain kacang-kacangan, buncis panggang, yogurt berbasis susu kedelai, atau roti gandum dengan margarin sterol nabati.
Apakah Diet Ini Efektif?
Tim Jenkins menguji diet ini pada 46 orang yang ingin menurunkan kolesterol mereka. Para peserta diberi panduan makanan dan menu, tetapi harus menyiapkan makanannya sendiri.
“Sekitar sepertiga peserta mengalami penurunan kolesterol LDL lebih dari 20% setelah enam bulan,” ungkap Jenkins.
Hasilnya tampak konsisten dari minggu kedua hingga bulan keenam. Artinya, mereka yang mengalami hasil positif di awal cenderung mempertahankan manfaat tersebut.
Sekitar 31% peserta lain mengalami penurunan LDL sekitar 15%, sedangkan sisanya tidak mengalami perubahan signifikan. Penyebabnya? Tidak semua mampu mengikuti diet dengan konsisten.
“Sebagian besar orang mengikuti saran mengonsumsi almond dan margarin dengan sterol. Namun, tidak semua sanggup mengganti daging dan susu dengan produk kedelai seperti tahu atau susu nabati,” tambahnya.
Mereka yang lebih fleksibel dalam menyiapkan makanan di rumah lebih sukses. Sementara yang terlalu bergantung pada makanan kemasan atau sering makan di luar mengalami kesulitan lebih besar.
Penelitian lanjutan berskala lebih besar menunjukkan hasil serupa. Dalam enam studi yang mencakup pengamatan jangka panjang, ditemukan bahwa diet ini mampu menurunkan LDL hingga 17%, kolesterol total 12%, dan trigliserida 16%.
Yang menarik, bahkan mereka yang hanya mengikuti sebagian dari diet ini pun tetap memperoleh manfaat kesehatan. Diet ini juga terbukti menurunkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, hingga kematian dini.
“Bahkan jika Anda hanya menambahkan beberapa komponen diet ini ke dalam rutinitas harian, Anda masih akan mendapatkan hasil positif,” kata Jenkins.
Manfaat Lain di Luar Dugaan
Selain menurunkan kolesterol, diet ini juga punya dampak positif bagi lingkungan dan etika konsumsi. Dengan mengurangi asupan protein hewani dan memperbanyak bahan nabati, diet ini secara tidak langsung lebih ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan.
Apakah Diet Portfolio Cocok untuk Anda?
Menurut Richard Milani, MD, pakar kesehatan dari Sutter Health di California, diet ini sangat cocok bagi mereka yang ingin menurunkan kolesterol tanpa obat.
“Jika target Anda menurunkan kolesterol, ini adalah pilihan yang solid,” katanya.
“Tapi kalau Anda fokus pada penurunan berat badan, mungkin ada metode lain yang lebih cocok. Untuk mencegah serangan jantung, diet Mediterania bisa jadi alternatif – walau tetap mengandung elemen sterol dan kacang-kacangan yang juga digunakan dalam Diet Portfolio.”
Bahkan jika Anda masih harus mengonsumsi obat penurun kolesterol, diet ini bisa membantu Anda mendapatkan manfaat maksimal tanpa perlu meningkatkan dosis obat.
Jadi, kalau Anda ingin mulai hidup lebih sehat dari dalam, cobalah membangun “portofolio” makanan Anda mulai hari ini.
Leave a Reply