Donald Trump: Klaim Rusia dan Ukraina Siap Bahas Gencatan Senjata Usai Telepon Dua Jam dengan Putin

Donald Trump dan Vladimir Putin temp

WagonNews, Washington DC – 20 Mei 2025 Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Senin (19 Mei 2025) mengungkapkan bahwa Rusia dan Ukraina kemungkinan akan segera membuka jalur dialog untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata. Hal ini disampaikan setelah pembicaraannya selama dua jam dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Melalui unggahan di platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa ia sudah mengabarkan rencana negosiasi tersebut kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, serta para pemimpin beberapa negara Eropa, termasuk Jerman, Prancis, Italia, dan Finlandia. Komunikasi ini dilakukan lewat panggilan terpisah setelah diskusi dengan Putin.

“Rusia dan Ukraina akan mulai bernegosiasi untuk gencatan senjata dan, yang terpenting, AKHIR dari konflik ini,” tulis Trump. Ia juga menambahkan dalam pernyataan resmi di Gedung Putih bahwa ada kemajuan yang cukup berarti.

Sementara itu, Putin menyatakan Rusia siap bekerja sama dengan Ukraina menyusun kesepakatan damai jangka panjang. Ia menyebut bahwa pembicaraan akan fokus pada memorandum bersama yang berisi prinsip dasar dan struktur perjanjian yang akan disepakati.

“Kami sepakat dengan Presiden AS bahwa Rusia bersedia mengajukan dan bekerjasama dengan Ukraina untuk membuat dokumen awal perdamaian,” ujar Putin kepada wartawan dari resor Sochi, di pesisir Laut Hitam.

Sebelumnya, negara-negara Eropa dan Ukraina mendesak Rusia untuk segera menghentikan serangan militer dan menerima gencatan senjata permanen. Namun, Trump lebih menekankan perlunya komitmen awal dari Putin agar pertempuran dihentikan setidaknya selama 30 hari.

Putin menanggapi tuntutan tersebut dengan hati-hati. Ia menyebut ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi sebelum Rusia mau menghentikan permusuhan. Hingga kini, belum ada tanda Putin memberikan konsesi dalam pembicaraannya dengan Trump. Hal ini menunjukkan gencatan senjata kemungkinan akan masuk dalam perjanjian damai yang lebih komprehensif.

Lokasi Potensial Pertemuan Tingkat Tinggi Donald Trump dan Zelenskyy

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, berharap pertemuan antarnegara terkait perdamaian dapat segera digelar. Ia menyatakan bahwa Ukraina bersama para mitra sedang mempertimbangkan opsi mengadakan konferensi tingkat tinggi yang melibatkan Rusia, AS, Inggris, dan Uni Eropa.

Beberapa lokasi yang diajukan sebagai tuan rumah adalah Turki, Vatikan, dan Swiss. Namun, belum pasti apakah inisiatif ini merupakan bagian langsung dari proses negosiasi yang disebut Trump sebelumnya.

Trump menyebut Vatikan tertarik menjadi lokasi netral untuk perundingan. Paus Leo XIV, menurut Trump, sangat mendukung upaya menuju perdamaian.

“Mari kita mulai prosesnya,” kata Trump singkat.

Hingga saat ini, Vatikan belum memberikan pernyataan resmi soal keterlibatannya dalam mediasi tersebut.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberi komentar positif mengenai pembicaraan Trump. Ia menilai Amerika Serikat memegang peran penting dan harus terus dilibatkan dalam setiap tahap menuju penyelesaian konflik.

Donald Trump Kecurigaan terhadap Itikad Rusia
Donald Trump dan Vladimir Kecurigaan Itikad Rusia

Meski ada sinyal positif dari pernyataan Trump dan Putin, sebagian pemimpin Eropa dan Ukraina masih meragukan kesungguhan Rusia. Mereka menilai Kremlin hanya berusaha menghindari tekanan ekonomi dari AS dengan berpura-pura membuka jalur diplomasi.

Donald Trump pernah memfasilitasi pertemuan delegasi Ukraina dan Rusia di Istanbul, yang merupakan pertemuan langsung pertama sejak invasi besar-besaran pada 2022. Sayangnya, hasilnya belum konkret. Upaya untuk mempertemukan langsung Zelenskyy dan Putin pun belum berhasil karena Putin menolak undangan tersebut.

Menurut Trump, peluang terobosan akan lebih besar jika dia bertemu lagi dengan Putin secara langsung.

Putin Soroti Akar Masalah Konflik

Dalam konferensi pers, Putin kembali menekankan pentingnya mengatasi penyebab utama konflik. Ia mengatakan dokumen damai nanti akan memuat poin-poin penting seperti prinsip penyelesaian dan jadwal penyusunan perjanjian akhir.

“Yang paling penting bagi kami adalah menghilangkan akar masalah krisis ini,” ujar Putin. “Kami perlu merumuskan cara terbaik untuk mencapai perdamaian.”

Pernyataan ini merujuk pada klaim Rusia selama ini bahwa perluasan NATO ke wilayah bekas Soviet menjadi faktor utama ketegangan. Kremlin juga berulang kali menyebut pemerintah Ukraina saat ini — yang didukung Barat — sebagai bagian dari masalah struktural.

Dinamika Politik di Balik Upaya Perdamaian

Trump, yang berjanji menghentikan perang di Eropa dengan cepat saat kampanye, kini menjadikan isu ini sebagai fokus utama awal masa kepemimpinannya. Ia sempat membatalkan kebijakan pro-Ukraina dari pemerintahan Biden, yang cenderung keras terhadap Rusia.

Di sisi lain, para pemimpin Eropa menyerukan agar AS menjatuhkan sanksi tambahan kepada Rusia jika tidak ada tanda Putin menghentikan agresi.

Saat ini, pasukan Rusia masih menguasai sekitar 20% wilayah Ukraina, termasuk empat daerah strategis yang sudah dianeksasi — Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia. Putin tetap menuntut agar Ukraina melepaskan klaim atas wilayah tersebut dan membatalkan rencana bergabung dengan NATO sebagai syarat perdamaian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *