WagonNews – Ketika berbicara soal pemain legendaris Liverpool, nama Steven Gerrard tak pernah absen disebut. Sepanjang kariernya, Gerrard dikenal sebagai pemimpin sejati di lapangan, baik bersama klub maupun Timnas Inggris. Namun, siapa sebenarnya pemain lini tengah yang paling berkesan bagi dirinya?
Sepanjang kariernya, Steven Gerrard kerap berada di lini tengah bersama nama-nama besar, baik saat membela Liverpool maupun tim nasional Inggris. Ia sempat berduet dengan gelandang seperti Dietmar Hamann, Lucas Leiva, hingga Danny Murphy saat bermain di level klub. Di level internasional, nama-nama seperti Frank Lampard, Paul Scholes, Michael Carrick, dan David Beckham adalah partner-nya di lapangan tengah.
Walau banyak yang menyangka Frank Lampard adalah rekan paling berkesan baginya, Gerrard justru memilih sosok lain sebagai partner terbaik di lapangan.
Gerrard: Bukan Lampard, Bukan Hamann – Tapi Xabi Alonso
Jawaban dari Gerrard cukup mengejutkan. Menurutnya, gelandang terbaik yang pernah satu lapangan dengannya adalah Xabi Alonso. Nama ini bukan hal asing bagi penggemar The Reds. Alonso dan Gerrard menjadi duet maut di lini tengah Liverpool pada era pertengahan 2000-an.
Keduanya tampil dalam 165 pertandingan bersama Liverpool, termasuk saat mengangkat trofi Liga Champions musim 2004/2005 dalam laga final legendaris di Istanbul. Kebersamaan mereka menjadi fondasi kuat bagi Liverpool dalam menantang dominasi klub-klub besar Eropa kala itu.
Dalam kolom pribadi yang ditulisnya pada 2015, Gerrard menuangkan pujiannya kepada Alonso dengan penuh rasa hormat.
“Sejak latihan pertama kami pada Agustus 2004, sudah terlihat bahwa Alonso adalah pemain kelas atas. Rafa Benitez sangat cerdas karena mendatangkannya, namun sama bodohnya saat melepasnya ke Real Madrid lima tahun kemudian,” tulis Gerrard.
“Tanpa ragu, dia adalah gelandang tengah terbaik yang pernah bermain bersama saya,” lanjutnya.
Penyesalan Gerrard atas Kepergian Alonso
Kepergian Xabi Alonso dari Liverpool ke Real Madrid pada 2009 rupanya menyisakan luka bagi Gerrard. Baginya, kehilangan Alonso bukan hanya soal kehilangan pemain hebat, melainkan juga kehilangan sosok yang mengangkat kualitas permainan tim secara keseluruhan.
“Saya merasa keputusan menjual Alonso adalah kesalahan besar. Harganya saat itu hanya sekitar £30 juta – angka yang terlihat kecil jika dibandingkan dengan prestasi luar biasa yang diraihnya setelah itu,” ujar Gerrard.
Tak bisa dipungkiri, Alonso melanjutkan karier cemerlangnya di Madrid dan kemudian di Bayern Munchen. Bersama Spanyol, ia pun mencicipi berbagai gelar bergengsi, termasuk Piala Dunia dan dua kali juara Eropa.
“Rafa Benitez harusnya bisa mempertahankannya lebih lama. Saya rasa Alonso seharusnya tetap bermain untuk Liverpool hingga enam atau tujuh tahun setelah ia pergi,” ucap Gerrard penuh sesal.
Lebih lanjut, mantan kapten Liverpool itu menyoroti bagaimana klub sempat kehilangan banyak pemain istimewa, bukan hanya Alonso.
“Kalau dipikir-pikir, saya lebih menyesali kepergian pemain-pemain luar biasa seperti Alonso, Torres, dan Luis Suarez, daripada membahas siapa saja pemain yang dibeli tapi gagal tampil sesuai harapan,” tambahnya.
Kesan Mendalam dari Gelandang Elegan

Alonso memang dikenal sebagai gelandang dengan gaya bermain yang elegan. Umpannya akurat, visinya tajam, dan ia bisa mengendalikan tempo permainan dari tengah lapangan. Gaya mainnya seolah menjadi pelengkap sempurna bagi gaya agresif dan eksplosif Gerrard sendiri.
Chemistry yang dibangun keduanya bukan sekadar teknis, tapi juga mental. Keduanya saling melengkapi dan mampu menjaga keseimbangan di lini tengah Liverpool dalam berbagai situasi, baik saat menyerang maupun bertahan.
Walau Liverpool akhirnya melepas Alonso, kenangan akan duet Gerrard-Alonso masih membekas dalam ingatan fans The Reds. Tidak sedikit yang percaya bahwa kepergian Alonso menjadi awal dari periode sulit bagi Liverpool yang kala itu kesulitan menjaga konsistensi di kompetisi domestik dan Eropa.
Alonso Kini Jadi Pelatih Hebat, Gerrard
Kini, Xabi Alonso, yang pernah jadi tandemnya di Anfield, sedang meniti karier kepelatihan dan sukses mencuri perhatian berkat performa cemerlang Bayer Leverkusen. Kepiawaiannya di lapangan kini mulai terlihat juga di sisi pinggir lapangan, saat ia membentuk tim solid yang bermain dengan gaya yang cerdas dan terstruktur.
Tak heran jika banyak yang memprediksi karier kepelatihan Alonso bisa melambung tinggi, sebagaimana kiprahnya saat menjadi pemain dulu.
Bagi Gerrard, kenangan bersama Alonso akan selalu spesial. Bukan hanya soal trofi atau kemenangan, tapi juga soal bagaimana rekan satu tim bisa saling mengangkat kualitas satu sama lain di atas lapangan
Leave a Reply