WagonNews – Growtopia, game sandbox multiplayer 2D yang telah hadir sejak 2013, tengah menghadapi tekanan besar dari Pemainnya. Meski belum ada konfirmasi resmi dari Ubisoft selaku pengembang, banyak pemain mulai berspekulasi bahwa game ini bisa saja ditutup pada akhir tahun 2025. Kekhawatiran ini muncul bukan tanpa alasan. Dalam beberapa bulan terakhir, masalah teknis dan minimnya komunikasi dari pihak developer memperkuat anggapan bahwa Growtopia mungkin sudah memasuki fase krisis.
Growtopia: Masalah Bot yang Tak Terkendali
Salah satu isu utama yang membuat pemain frustrasi adalah invasi bot yang semakin parah. Bot digunakan secara massal untuk melakukan spamming, perjudian ilegal, dan aktivitas ekonomi yang merusak keseimbangan dalam game. Banyak pemain mengeluhkan bahwa hampir semua world publik kini dipenuhi oleh bot otomatis yang mengganggu kenyamanan bermain.
Tak hanya itu, aktivitas bot ini turut memicu lag berkepanjangan. Banyak pengguna mengaku tidak bisa bermain dengan lancar karena server sering kali tidak stabil. Bahkan dalam beberapa sesi permainan, karakter bisa membeku di tempat atau item yang dibeli tidak muncul karena koneksi terganggu.
Pemblokiran Akun yang Tidak Transparan
Masalah lain yang tak kalah pelik adalah meningkatnya jumlah pemblokiran akun yang dianggap tidak adil. Sejumlah pemain senior mengungkapkan bahwa akun mereka diblokir tanpa pemberitahuan yang jelas. Salah satu kasus yang sempat viral adalah milik pemain bernama “onlydabest”, yang akunnya diblokir karena dugaan aktivitas kasino. Ia membantah keras tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa tidak pernah sekalipun terlibat dalam kegiatan ilegal.
Ketidakjelasan alasan pemblokiran dan absennya sistem banding yang transparan membuat komunitas semakin kecewa. Banyak yang mulai mempertanyakan arah kebijakan developer dalam menjaga keadilan dalam game.
Aktivitas Pemain Growtopia Menurun
Dari sisi statistik, jumlah pemain aktif harian Growtopia memang menunjukkan tren penurunan. Menurut data terakhir yang tersedia hingga Maret 2025, hanya sekitar 8.200 pemain aktif yang tercatat per hari. Ini adalah angka yang jauh lebih rendah dibandingkan beberapa tahun lalu, ketika Growtopia masih ramai dibicarakan dan dipenuhi event komunitas berskala besar.
Banyak pemain lama menyebut bahwa komunitas sudah mulai kehilangan semangat karena tidak ada inovasi berarti. Beberapa update musim seperti Anniversary Week atau Winterfest masih dijalankan, namun cenderung bersifat repetitif dan minim konten baru.
Seruan Komunitas dan Harapan Perubahan
Komunitas Growtopia tidak tinggal diam. Di berbagai forum seperti Reddit dan Discord, para pemain menyerukan sejumlah solusi konkret. Di antaranya adalah pembaruan sistem keamanan untuk menangkal bot, pembatasan aktivitas ekonomi untuk akun baru, serta transparansi dalam sistem pelaporan dan sanksi.
Sebagian pemain juga meminta agar developer lebih aktif berinteraksi dengan komunitas, seperti melakukan Q&A rutin atau merilis roadmap pengembangan ke depan. Namun, hingga akhir Mei ini, belum ada respons jelas dari Ubisoft mengenai langkah-langkah penyelamatan Growtopia.
Apakah Growtopia Akan Tutup?
Meski rumor soal penutupan Growtopia pada Desember 2025 beredar luas, belum ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi hal tersebut. Namun, tren negatif yang terjadi selama setahun terakhir bisa menjadi indikator bahwa game ini membutuhkan perombakan besar-besaran jika ingin bertahan.
Growtopia adalah game dengan potensi besar. Sifatnya yang kreatif dan berbasis komunitas telah membuat jutaan pemain jatuh cinta sejak dulu. Namun, tanpa perbaikan teknis dan manajerial dari pengembang, masa depan game ini memang terlihat suram.
Penutup
Growtopia kini berada di titik genting. Di satu sisi, komunitas masih loyal dan penuh semangat untuk memperbaiki situasi. Namun di sisi lain, kurangnya tanggapan dari pengembang membuat kepercayaan pemain semakin menipis. Jika Ubisoft tidak mengambil tindakan tegas dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin Growtopia akan menjadi bagian dari sejarah — bukan masa depan.
Leave a Reply