Investor Cabut Dana dari ETF Bitcoin Sepanjang April

investor etf bitcoin

WagonNews, Jakarta – Bulan April 2025 justru menyimpan cerita yang tak biasa di tengah pergerakan positif harga Bitcoin. Alih-alih menambah kepemilikan, investor justru kompak menarik dana dari berbagai Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis Bitcoin. Data terbaru yang dirilis oleh Farside Investors, manajer aset asal Inggris, memperlihatkan tren arus keluar dana hampir setiap hari sepanjang bulan tersebut.

Meski Bitcoin menunjukkan performa stabil dan sempat menguat, justru dana dari ETF terus mengalir keluar. Berdasarkan laporan yang dikutip dari Yahoo Finance pada Selasa (15/4/2025), total arus keluar dari ETF Bitcoin mencapai angka yang cukup mencengangkan: USD 812,3 juta. Jika dikonversikan dengan kurs saat ini, setara dengan Rp 13,6 triliun.

Produk ETF milik BlackRock, yakni iShares Bitcoin Trust (IBIT), mencatatkan pelepasan dana terbesar, dengan total penarikan mencapai USD 393,2 juta atau setara sekitar Rp 6,6 triliun. Tak hanya IBIT, Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) pun mengalami hal serupa, dengan arus keluar dana mencapai USD 256,4 juta. Sementara itu, Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) serta Bitwise Bitcoin ETF (BITB) ikut mengalami dampak, masing-masing mencatatkan arus keluar dana sebesar USD 64,5 juta dan USD 42,3 juta.

Namun di antara gelombang penarikan yang melanda, satu produk ETF justru mencatatkan hasil positif. Sebaliknya, hanya satu ETF yang menunjukkan pergerakan positif, yaitu Grayscale Bitcoin Mini Trust (BTC), yang berhasil mencatatkan arus dana masuk sebesar USD 36,7 juta sepanjang bulan April.

Faktor Politik AS Turut Berperan
investor bitcoin trump

Tepat pada 8 April, terjadi lonjakan arus keluar terbesar dalam satu hari, yaitu mencapai USD 326,3 juta. Kejadian ini bersamaan dengan keputusan kontroversial dari Presiden AS, Donald Trump, yang menetapkan tarif impor baru sebesar 104% untuk produk asal Tiongkok.

Langkah Trump tersebut memicu kegelisahan di pasar, termasuk di kalangan investor aset kripto. Reaksi pasar yang cukup ekstrem itu membuat hari tersebut menjadi rekor penarikan terbesar dari ETF Bitcoin selama April. Bahkan, nilainya dua kali lipat lebih tinggi dari hari dengan penarikan terbesar kedua di bulan yang sama.

Anehnya, walaupun dana mengalir keluar dari ETF, harga Bitcoin sendiri tetap menunjukkan ketahanan. Berdasarkan data dari CoinMarketCap, Bitcoin masih berada di kisaran harga USD 84.150. Bahkan, dalam tujuh hari terakhir, terjadi kenaikan sekitar 7,8%, sementara dalam 24 jam terakhir kenaikannya juga masih positif meskipun kecil.

Hanya Satu Hari Positif

Menariknya, dari keseluruhan bulan April, hanya ada satu hari yang mencatat arus masuk bersih ke ETF Bitcoin, yakni pada 2 April. Di hari itu, dana yang masuk secara kolektif ke berbagai ETF mencapai USD 218,1 juta.

Yang juga mencuri perhatian, ha

ri tersebut juga bertepatan dengan pengumuman kebijakan baru dari pemerintahan Trump yang menaikkan kembali tarif tambahan atas produk impor dari Tiongkok, kali ini sebesar 34%. Total beban tarif terhadap produk China pun naik menjadi 54%. Meski kebijakan ini tergolong agresif, anehnya malah memicu arus dana masuk ke ETF di hari itu, mungkin karena pasar mengantisipasi dampak inflasi dan melihat Bitcoin sebagai lindung nilai.

2025 Masih Diwarnai Arus Masuk

Meski bulan April memberikan tekanan cukup berat terhadap ETF berbasis Bitcoin, jika melihat secara menyeluruh sepanjang tahun 2025, arus investasi ke ETF Bitcoin secara kumulatif masih menunjukkan angka positif. Berdasarkan data Farside, arus masuk bersih selama 2025 masih berada di kisaran USD 215,2 juta.

IBIT yang sempat mencatatkan arus keluar besar pada April, ternyata tetap memimpin dalam hal arus masuk tahunan. Sejauh ini, IBIT telah mengumpulkan total dana masuk sebesar USD 2,3 miliar.

Di sisi lain, GBTC justru terus mengalami tekanan berat sepanjang tahun.

Ketertarikan Terhadap Bitcoin Belum Surut
investor-bitcoin-amrik

Terlepas dari penarikan besar-besaran yang terjadi pada bulan April, minat terhadap Bitcoin sebagai aset investasi belum sepenuhnya padam. Analis dari Farside mengungkapkan bahwa meskipun ada tekanan jangka pendek yang bersifat politis dan makroekonomi, investor masih melihat potensi jangka panjang dari aset digital ini.

Performa harga Bitcoin yang tetap stabil, bahkan menunjukkan penguatan di tengah tekanan, menjadi bukti bahwa sentimen investor terhadap mata uang kripto ini belum sepenuhnya negatif.
Di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi dunia, Bitcoin tetap dipandang sebagai pilihan yang menarik untuk mendiversifikasi portofolio investasi.

Menanti Langkah Selanjutnya

Apakah mereka akan kembali masuk ke ETF Bitcoin begitu ketegangan mereda? Atau justru mulai berpindah ke instrumen investasi lain yang lebih stabil?

Keberadaan ETF juga semakin memainkan peran strategis, baik dalam menampung maupun melepaskan likuiditas pasar, sehingga menjadi indikator penting untuk membaca arah sentimen investor secara langsung. Untuk sekarang, investor masih memantau. Sementara itu, Bitcoin tetap berdiri tegak, menanti arus modal kembali mengalir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *