Harga kripto teratas pada hari Senin, 28 April 2025, mengalami penurunan signifikan. Bitcoin dan Ethereum, dua kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, mengalami penurunan harga dalam 24 jam terakhir.
Menurut data dari Coinmarketcap, Bitcoin (BTC), yang masih memimpin pasar, tercatat mengalami penurunan 0,92% dalam 24 jam terakhir. Meski demikian, Bitcoin tetap mencatatkan kenaikan 10,31% dalam sepekan terakhir. Harga Bitcoin saat ini berada di angka USD 93.783,42 per koin, yang setara dengan sekitar Rp 1,57 miliar (dengan asumsi nilai tukar Rp 16.825 per USD).
Ethereum (ETH) juga ikut mengalami penurunan. Dalam 24 jam terakhir, harga ETH turun sebesar 1,46%, namun masih tercatat mengalami kenaikan sebesar 13,23% dalam sepekan terakhir. Saat ini, ETH diperdagangkan di harga USD 1.793,75, yang setara dengan Rp 30,16 juta.
Namun, ada satu kripto yang menunjukkan tren positif: XRP. Harga XRP mengalami kenaikan 2,97% dalam 24 jam terakhir, dan melonjak 8,87% dalam sepekan terakhir. Dengan demikian, XRP kini diperdagangkan di harga USD 2,25.
Laporan PBB: Kripto Digunakan untuk Praktik Pencucian Uang di Asia Tenggara

Belakangan ini, kawasan Asia Tenggara tengah menjadi sorotan terkait dengan semakin meningkatnya kasus eksploitasi kripto untuk tujuan ilegal, termasuk pencucian uang. Fenomena ini terjadi seiring dengan meluasnya penggunaan kripto, peluncuran berbagai koin baru, bursa, dan jaringan blockchain yang digunakan oleh sindikat kriminal untuk melakukan kejahatan.
Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) baru-baru ini merilis laporan yang mengungkapkan bahwa sindikat kriminal kini tidak hanya memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada, tetapi juga membangun ekosistem keuangan mereka sendiri yang dirancang untuk menghindari deteksi dari pihak berwenang.
Laporan tersebut menyebutkan sebuah contoh yang mencolok, yakni sebuah ekosistem pasar yang berbahasa Mandarin, yang dikenal sebagai Huione Guarantee, yang kini sudah berganti nama menjadi Haowang. Platform ini telah memproses transaksi kripto lebih dari USD 24 miliar (sekitar Rp 404,9 triliun) yang terkait dengan penipuan dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Pusat Penipuan di Myanmar dan Kamboja

Haowang, yang berkantor pusat di Phnom Penh, Kamboja, kini memiliki lebih dari 970.000 pengguna dan ribuan vendor yang saling terhubung. Laporan UNODC menyoroti bahwa platform ini baru-baru ini meluncurkan serangkaian produk terkait kripto miliknya sendiri, termasuk aplikasi bursa, platform perdagangan mata uang kripto, aplikasi perjudian daring, dan stablecoin yang dikaitkan dengan dolar AS. Produk-produk ini dibuat untuk menghindari kontrol dari pemerintah.
Mereka menggabungkan teknologi blockchain, kecerdasan buatan (AI), dan stablecoin untuk mempermudah dan mempercepat operasi penipuan mereka.
Salah satu modus operandi yang digunakan adalah skema “penyembelihan babi”, yang melibatkan pengelabuhan investor untuk mendapatkan keuntungan besar dari mereka, yang pada akhirnya justru merugikan korban. Skema seperti ini sudah menghasilkan miliaran dolar setiap tahunnya.
Pusat-pusat penipuan ini juga banyak dikendalikan oleh sindikat-sindikat yang memiliki jaringan internasional, yang kini semakin sulit untuk dilacak dan diberantas. Laporan dari Cointelegraph menyebutkan bahwa beberapa sindikat penyembelihan babi terbesar saat ini banyak beroperasi di kawasan ini, menyalahgunakan infrastruktur kripto untuk kejahatan.
Tantangan Regulasi dan Keamanan di Dunia Kripto
Tantangan utama dalam memerangi kejahatan yang melibatkan kripto adalah sifat desentralisasi dan anonimitas yang ditawarkan oleh teknologi blockchain. Ini memungkinkan pelaku kejahatan untuk melakukan transaksi tanpa mudah terdeteksi, membuat pengawasan dan penegakan hukum menjadi semakin sulit.
Pemerintah di berbagai negara telah berusaha mengimplementasikan regulasi untuk mengendalikan pasar kripto, namun hal ini tetap menjadi tantangan besar. Di sisi lain, inovasi dalam dunia kripto terus berkembang pesat, dan semakin banyak orang yang berinvestasi dalam aset digital ini, baik untuk tujuan investasi maupun untuk tujuan lain yang lebih tidak jelas.
Dengan meningkatnya penggunaan kripto dalam kegiatan ilegal, perlunya regulasi yang lebih ketat dan pengawasan yang lebih efektif menjadi sangat penting. Di sisi lain, para pengguna kripto juga harus lebih waspada terhadap potensi penipuan yang dapat merugikan mereka. Sebagai pelaku pasar yang bertanggung jawab, penting untuk terus mengikuti perkembangan di dunia kripto dan selalu berhati-hati dalam setiap transaksi
Leave a Reply