Jakarta – Masa depan Luka Modric bersama Real Madrid mulai dipenuhi tanda tanya. Gelandang senior yang telah menjadi ikon klub itu belum juga mendapat kepastian terkait perpanjangan kontraknya yang akan berakhir di penghujung musim ini. Sementara manajemen El Real masih mempertimbangkan langkah mereka, sejumlah tim dari Qatar bersiap mengambil peluang yang ada.
Pemain berusia 39 tahun ini memang bukan lagi penghuni tetap di starting XI Real Madrid musim ini. Meski begitu, kontribusinya di lini tengah tetap tidak bisa dianggap remeh. Dengan pengalaman, visi bermain, dan ketenangannya, Modric tetap menjadi sosok yang bisa diandalkan dalam momen-momen krusial.
Ia diketahui ingin gantung sepatu di Santiago Bernabeu—tempat yang sudah menjadi rumahnya selama lebih dari satu dekade. Namun, menjelang usianya yang ke-40 pada September mendatang, Real Madrid masih belum memberikan kepastian mengenai kelanjutan kerja sama mereka.
Modric belum memperlihatkan sinyal akan gantung sepatu dalam waktu dekat. Ia bahkan disebut masih berambisi membela Timnas Kroasia di ajang Piala Dunia 2026 mendatang. Dengan kondisi tersebut, Modric diyakini masih ingin terus merumput di level kompetitif, terlepas dari apakah itu bersama Los Blancos atau tidak.
Situasi inilah yang coba dimanfaatkan sejumlah klub Timur Tengah, terutama dari Liga Qatar. Klub-klub kaya raya dari sana dilaporkan sedang memantau situasi Modric dengan seksama dan siap meluncurkan tawaran resmi jika Real Madrid memutuskan tidak memperpanjang masa baktinya.
Qatar Tawarkan Jalan Baru, Tapi Luka Modric Bukan Pemburu Uang

Kompetisi sepak bola Qatar kini dipenuhi sejumlah nama besar yang sebelumnya merumput di Eropa. Pemain-pemain seperti Marco Verratti, Hakim Ziyech, Julian Draxler, hingga Luis Alberto telah lebih dulu mencoba peruntungan di sana. Bahkan, Joselu, eks rekan setim Modric di Madrid, juga kini tengah berkarier di Timur Tengah.
Andai Modric memilih untuk menerima pinangan dari Qatar, ia bukan hanya akan mendapat kesempatan bermain secara reguler, tapi juga menikmati pemasukan besar yang tentunya membuat masa pensiunnya aman secara finansial.
Namun demikian, pemain asal Kroasia itu dikenal bukan sosok yang haus materi. Pada 2023 silam, ia bahkan menolak tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi, Al-Ahli. Saat itu, Modric menolak proposal kontrak senilai 80 juta euro untuk dua musim, demi loyalitasnya kepada Real Madrid—tim yang telah membentuk namanya di kancah sepak bola dunia.
Keputusannya itu menunjukkan bahwa kebahagiaan bermain dan loyalitasnya terhadap klub lebih besar daripada iming-iming kekayaan. Maka tak heran bila Modric masih berharap menyelesaikan karier di Bernabeu, meskipun sejumlah klub lain telah mengincarnya.
Kisah Legendaris yang Tak Akan Terlupakan
Luka Modric bukan hanya sekadar pemain bagi Real Madrid—ia adalah legenda sejati. Selama memperkuat klub asal ibu kota Spanyol itu, Modric telah mencatatkan namanya di berbagai rekor penting. Ia berada di posisi sembilan sebagai pemain dengan jumlah penampilan terbanyak dalam sejarah klub.
Tak hanya itu, ia telah menghadirkan 28 trofi bergengsi bagi Los Blancos, termasuk enam gelar Liga Champions—prestasi langka yang hanya bisa dicapai oleh segelintir pemain elit. Ia juga memegang status sebagai pemain tertua yang masih mencetak gol dan memberi assist untuk Real Madrid, menandakan bahwa usia tak pernah benar-benar menghalangi kualitasnya.
Kini, keputusan berada di tangan manajemen Los Blancos. Apakah mereka akan memberi Modric kontrak tambahan untuk mengakhiri kariernya di klub yang ia cintai? Atau, akankah petualangan baru di Qatar menjadi babak penutup dari perjalanan panjang sang maestro?
Yang jelas, dunia sepak bola masih belum siap mengucapkan selamat tinggal kepada Luka Modric
Leave a Reply