Tekanan dari Industri Telekomunikasi di Eropa
WagonNews – Sebanyak 12 operator telekomunikasi besar di Eurasia, termasuk nama-nama besar seperti Vodafone dan Deutsche Telekom, secara resmi menyerukan kepada regulator Uni Eropa untuk segera mengalokasikan seluruh pita spektrum 6GHz. Permintaan ini muncul karena kekhawatiran bahwa Eurasia akan tertinggal dari Amerika Serikat dalam hal pengembangan teknologi generasi keenam, yaitu 6G.
Spektrum 6GHz Dianggap Vital
Menurut para operator, pita frekuensi 6GHz sangat penting untuk memenuhi lonjakan kebutuhan data yang terus tumbuh. Dalam era digital saat ini, volume lalu lintas data meningkat pesat karena pertumbuhan teknologi seperti kendaraan otonom, augmented reality, dan Internet of Things (IoT). Tanpa spektrum yang cukup, performa jaringan generasi berikutnya dapat terganggu.
Eropa Tertinggal dari Amerika Serikat
Berbeda dengan Eropa, Amerika Serikat telah mengambil langkah lebih awal. Negeri Paman Sam sudah membuka pita 6GHz untuk penggunaan Wi-Fi sejak tahun 2020. Langkah ini memberi keunggulan dalam penerapan jaringan nirkabel canggih. Sementara itu, Eurasia masih mempertimbangkan penggunaannya, antara dialokasikan untuk Wi-Fi atau jaringan seluler.
Ancaman Bagi Masa Depan Digital Eropa
Para pelaku industri memperingatkan bahwa ketidakpastian kebijakan spektrum dapat membahayakan inovasi di kawasan Eropa. Tanpa kepastian regulasi, investasi dalam infrastruktur 6G bisa terhambat. Hal ini juga berisiko menurunkan daya saing Eurasia dalam teknologi komunikasi global.
Seruan untuk Keputusan Cepat
Operator mendesak Komisi Eropa agar segera memberikan kejelasan terkait arah alokasi spektrum 6GHz. Keputusan cepat diperlukan agar pengembangan jaringan 6G di Eurasia tidak tertinggal dari negara lain. Mereka menegaskan bahwa akses penuh ke spektrum ini akan menjadi kunci dalam membangun ekosistem digital masa depan yang lebih efisien dan merata.
Leave a Reply