PSG Raih Treble Eropa, Namun Rayakan Berujung Kerusuhan

psg

PSG Raih Treble Eropa, Namun Rayakan Berujung Kerusuhan

Kemenangan Bersejarah PSG di Liga Champions 2025

Pada 31 Mei 2025, Paris Saint-Germain (PSG) mencatatkan sejarah dengan meraih treble Eropa pertama mereka setelah mengalahkan Inter Milan 5–0 di final Liga Champions. Kemenangan ini menandai gelar Eropa pertama bagi PSG, menjadikannya klub Prancis kedua setelah Marseille yang berhasil meraihnya.

Perayaan Berujung Kekerasan di Paris dan Kota Lain

Namun, kegembiraan atas kemenangan tersebut berubah menjadi insiden kerusuhan. Di Paris dan beberapa kota lain di Prancis, perayaan berakhir dengan bentrokan yang memicu kekerasan. Setidaknya dua orang meninggal dunia, lebih dari 190 mengalami luka-luka, dan lebih dari 500 orang ditangkap karena terlibat dalam bentrokan antara penggemar dan aparat keamanan. Di Paris sendiri, sebanyak 491 orang diamankan, sementara di kota Dax, seorang remaja berusia 17 tahun meninggal akibat penusukan yang tidak terkait langsung dengan perayaan sepak bola.

Bentrokan dan Kerusakan yang Terjadi

Kekerasan ini mencakup serangan terhadap aparat, pembakaran kendaraan, perusakan fasilitas umum, dan penjarahan toko. Di Champs-Élysées, beberapa toko dibobol, termasuk Foot Locker dan Chanel, sebelum akhirnya dikejar oleh petugas keamanan swasta. Sebanyak 692 kebakaran dilaporkan, termasuk 264 mobil yang dibakar, serta 22 petugas polisi dan tujuh petugas pemadam kebakaran terluka.

Respons Pemerintah dan Kritik Publik

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengutuk keras kekerasan tersebut, menyebutnya sebagai “tidak dapat dibenarkan” dan menegaskan bahwa pelaku akan dihukum dengan tegas. Menteri Dalam Negeri, Bruno Retailleau, menyebut para pelaku sebagai “barbar.” Namun, pernyataan ini menuai kritik dari kalangan kiri yang menilai istilah tersebut memiliki konotasi rasial.

Parade Kemenangan dengan Pengamanan Ketat

Untuk mencegah kerusuhan lebih lanjut, PSG menggelar parade kemenangan di Champs-Élysées pada 1 Juni 2025 dengan pengamanan ketat. Hanya 110.000 orang yang diizinkan hadir, dan akses ke jalan-jalan sekitar dibatasi. Parade tersebut berlangsung lancar tanpa insiden besar.

Tantangan dalam Menjaga Keamanan Perayaan Besar

Kerusuhan ini menyoroti tantangan dalam menjaga keamanan publik selama perayaan besar. Meskipun sebagian besar suporter merayakan dengan damai, segelintir individu menyalahgunakan momen tersebut untuk melakukan tindakan kekerasan. Penting bagi otoritas untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dalam mengelola kerumunan massa, serta memastikan bahwa perayaan tetap berlangsung aman dan tertib.

Refleksi atas Kemenangan dan Kerusuhan

Kemenangan PSG yang bersejarah seharusnya menjadi momen kebanggaan bagi klub dan negara. Namun, kerusuhan yang terjadi mengingatkan kita bahwa perayaan besar memerlukan pengelolaan yang matang untuk mencegah terjadinya kekacauan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *