WagonNews – Cuaca buruk yang dipicu oleh sisa-sisa Tropical Cyclone Tam menghantam Selandia Baru pada Kamis, 17 April 2025. Kejadian ini memicu berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur di sejumlah wilayah, khususnya Pulau Utara dan bagian barat Pulau Selatan.
Dampak di Berbagai Wilayah di Selandia Baru
-
Auckland : Cuaca buruk melanda Auckland dengan curah hujan tinggi dan angin berkecepatan tinggi yang mengakibatkan luapan air di sejumlah titik permukiman. Situasi ini mendorong pemerintah kota menutup beberapa ruas jalan utama dan melakukan relokasi penduduk ke tempat aman. Badai yang melanda turut menumbangkan banyak pepohonan dan tiang listrik, menyebabkan sekitar 15.000 rumah kehilangan aliran listrik. Kerusakan jaringan distribusi pun memperparah situasi pemadaman di wilayah terdampak.
-
Westport dan Buller District: Angin dengan kecepatan hingga 130 km/jam menyebabkan pohon tumbang dan kerusakan pada jaringan listrik, mengisolasi wilayah ini dan menyebabkan pemadaman listrik secara luas.
-
Clarence dan Ward: Tanah longsor besar terjadi, merusak infrastruktur dan mengisolasi beberapa komunitas pedesaan.
-
Grey District: Sebanyak 39 rumah tidak lagi layak huni, dan lebih dari 60 bangunan lainnya mengalami kerusakan. Kerugian di distrik ini diperkirakan melebihi NZ$20 juta.
Penyebab Cuaca Ekstrim di Selandia Baru
Cuaca ekstrem ini disebabkan oleh sisa-sisa Badai Tropis Tam, yang memicu hujan deras dan angin kencang saat melintasi Selandia Baru. Fenomena La Niña yang sedang berlangsung juga berkontribusi terhadap pola cuaca yang tidak stabil di wilayah tersebut.
Tanggapan Pemerintah dan Layanan Darurat
Pemerintah Selandia Baru melalui National Emergency Management Agency (NEMA) telah menetapkan status siaga darurat di beberapa wilayah. Masyarakat diimbau untuk:
-
Menghindari perjalanan yang tidak mendesak.
-
Menyimpan persediaan makanan, air, dan baterai cadangan.
-
Memantau peringatan cuaca dari MetService dan saluran resmi pemerintah.
-
Menyiapkan rencana evakuasi jika diperlukan.
Perdana Menteri Selandia Baru, Chris Hipkins, menyampaikan keprihatinan dan dukungannya kepada seluruh warga terdampak, serta memerintahkan mobilisasi bantuan darurat secara cepat dan terkoordinasi.
Dampak Sosial dan Lingkungan
-
Beberapa pertanian dan lahan peternakan rusak akibat banjir dan angin kencang, berpotensi memicu kelangkaan pasokan pangan lokal dalam waktu dekat.
-
Sekolah-sekolah di wilayah terdampak ditutup selama beberapa hari untuk keselamatan siswa dan staf pengajar.
-
Ada laporan kerusakan pada infrastruktur air bersih dan sistem sanitasi, terutama di wilayah pesisir utara.
Cuaca ekstrem yang melanda Selandia Baru pada 17 April 2025 menjadi salah satu peristiwa paling signifikan dalam beberapa tahun terakhir, menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam yang semakin tidak terduga akibat perubahan iklim global. Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk bekerja sama dalam pemulihan, serta membangun sistem ketahanan bencana yang lebih baik ke depannya.
Leave a Reply