Filippo Sorcinelli tentang Paus Fransiskus dan Karya yang Mengagumkan

filippo sorcinelli karya masa kecil

Di dunia fashion, sosok-sosok berpengaruh seringkali mencuri perhatian publik. Namun, dalam lingkup Gereja Katolik, perhatian tersebut juga terarah pada penampilan pemimpin tertinggi mereka, Paus. Sebagai seorang desainer asal Italia yang bertanggung jawab atas busana yang dikenakan Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus, Filippo Sorcinelli mempersembahkan karya-karya yang tidak hanya menawan, tetapi juga penuh makna. Momen-momen bersama Paus Fransiskus menjadi kenangan berharga bagi Sorcinelli, seorang desainer yang dikenal dengan karyanya yang menggabungkan kesederhanaan dengan kemegahan.

“Berita kematian Paus Fransiskus sungguh mengundang kesedihan mendalam bagi saya,” ungkap Sorcinelli dalam wawancaranya dengan Vogue. “Bagi saya, sebagai seorang Kristiani, Paus adalah simbol kehidupan rohani yang tak ternilai.”

Sorcinelli mengingat momen pada tahun 2013, ketika ia menerima panggilan dari Kantor Perayaan Liturgi Paus Agung. Panggilan tersebut adalah awal dari peran pentingnya dalam menciptakan jubah kebesaran Paus Fransiskus. “Saya terkejut dan sangat terharu ketika mendengar permintaan ini,” kenangnya. “Tenggat waktu yang singkat membuat tugas ini semakin menantang.”

Karya pertama Sorcinelli untuk Paus Fransiskus adalah jubah yang dirancang khusus untuk misa pertama Paus Fransiskus pada saat ia diangkat menjadi Paus. Filippo Sorcinelli pun terinspirasi dari kunjungannya sebelumnya ke Vatikan, yang memberinya gambaran jelas tentang desain yang tepat. Jubah yang ia buat terdiri dari warna krem, putih, dan emas yang menyimbolkan kesederhanaan dan kemegahan sekaligus.

Desain-desain Sorcinelli sebagian besar dihasilkan di studionya yang terletak di Santarcangelo di Romagna, sebuah desa di Rimini, Italia. Proses perancangan jubah paus ini dilakukan dengan diskusi intensif bersama Kantor Kepausan di Vatikan, meskipun Sorcinelli tidak berinteraksi langsung dengan Paus Fransiskus. “Pertemuan dengan Paus memang terjadi, tetapi saya lebih memilih untuk menyimpannya dalam hati,” ungkapnya. “Seiring waktu, saya semakin peka terhadap preferensi dan karakter Paus Fransiskus.”

Masa Kecil yang Mempengaruhi Karya Filippo Sorcinelli
Filippo Sorcinelli tamp

Latar belakang Sorcinelli sangat berpengaruh terhadap cara dia mendekati desain busana liturgi. Sejak kecil, ia sudah terbiasa membantu ibunya membersihkan gereja di kota kelahirannya. Pengalaman ini meninggalkan kesan mendalam, yang membentuk pandangannya terhadap kehidupan spiritual dan seni. “Saat itu, gereja yang besar dan penuh dengan berbagai elemen artistik, kain, dupa, dan musik memberikan kesan yang sangat mendalam bagi saya,” kata Sorcinelli. “Semua itu berbicara tentang keindahan, yang bagi saya adalah inti dari iman.”

Bagi Sorcinelli, iman dan seni adalah dua hal yang tak terpisahkan. Ia merasa bahwa menciptakan seni sakral adalah cara untuk menyampaikan pesan iman kepada dunia. “Saya tidak bisa membayangkan hidup saya saat ini tanpa pengalaman-pengalaman tersebut,” ungkapnya dengan penuh makna.

Langkah Awal dalam Dunia Desain Liturgi

Pada usia 23 tahun, Sorcinelli menerima kabar dari seorang teman lama yang memberitahunya bahwa ia akan ditahbiskan sebagai pendeta. Tanpa berpikir panjang, Sorcinelli berkata, “Jangan beli apa pun, saya ingin mendesain busana pertama untukmu!” Sejak saat itu, ia memutuskan untuk mengabdikan dirinya dalam desain busana liturgi.

Kenangan masa kecil Sorcinelli yang penuh dengan keindahan gereja dan simbolisme seni abad pertengahan menjadi titik tolak bagi gaya desainnya. “Saya merasa bahwa gaya yang paling mewakili saya berasal dari periode Abad Pertengahan, yang kaya akan simbolisme, geometri, dan bentuk yang kuat,” ujarnya.

Namun, Sorcinelli mulai mendapatkan pengakuan luas pada tahun 2003, ketika Uskup Agung Genoa mengenakan salah satu kreasinya dalam sebuah acara yang disiarkan di televisi. Momen ini membuka jalan bagi pesanan-pesanan busana liturgi dari seluruh dunia. Studio Atelier Lavs miliknya kini dikenal karena menciptakan desain-desain yang bukan hanya estetis, tetapi juga penuh makna spiritual.

Desain yang Mewakili Paus Fransiskus
filippo sorcinelli desain paus fransiskus

Sorcinelli mengingat salah satu desain paling berkesan yang ia buat untuk Paus Fransiskus. Jubah yang ia rancang untuk perjalanan apostolik Paus Fransiskus ke L’Aquila dan Misa penutupan di Basilika Collemaggio adalah karya yang sangat dihargainya. “Saya hampir tidak pernah hadir di acara tersebut, tapi saat itu saya merasa sangat tersentuh,” kenangnya. “Jubah yang saya rancang mempertahankan kesederhanaan yang mulia, yang sangat dihargai oleh Paus Fransiskus.”

Bagi Sorcinelli, desain busana liturgi bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang penghormatan terhadap sakralitas dan kesederhanaan yang telah diwariskan oleh Konsili Vatikan Kedua. Ia menggunakan bahan-bahan tradisional seperti sutra dan wol Italia, dan selalu berusaha untuk menghindari modernisasi yang berlebihan. “Ada risiko kehilangan esensi keabadian yang ingin disampaikan oleh ritus-ritus sakral jika kita terlalu banyak bereksperimen dengan tren modern,” katanya.

Salah satu desain terakhir yang dikenakan Paus Fransiskus adalah mitra sutra putih dan emas, yang diciptakan oleh Atelier Lavs. Itu adalah momen penuh kesedihan, ketika Paus Fransiskus disemayamkan di Basilika Santo Petrus di Vatikan. Meskipun dalam suasana penuh duka, desain ini tetap menggambarkan kesederhanaan dan kemuliaan, yang merupakan ciri khas Paus Fransiskus sepanjang masa kepemimpinannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *