WagonNews — Penyanyi pop Sabrina Carpenter tampil mengejutkan dalam kampanye terbaru Versace, yang menjadi sorotan pertama sejak rumah mode ikonik Italia itu resmi berada di bawah naungan Prada. Penampilannya kali ini tampak mencolok, dengan nuansa gelap dan misterius bak vampir elegan—mengingatkan pada sosok Rosalie Hale dari Twilight—berkat kulit pucat, sorot mata biru dingin, serta pulasan bibir merah darah.
Dalam rangkaian foto hasil bidikan Carlijn Jacobs yang diunggah ke akun Instagram pribadi Carpenter, penyanyi berusia 25 tahun itu tampil tanpa riasan nude khasnya. Sebagai gantinya, ia memilih lipstik ungu kehitaman yang dramatis, dipadukan dengan riasan mata smokey yang memberikan aura menggoda.
Transformasi tidak berhenti di situ. Alisnya yang semula berwarna cokelat lembut kini berubah menjadi gelap mencolok, menciptakan kontras dengan rambut pirangnya yang sangat terang—membuat keseluruhan penampilannya semakin mirip tokoh vampir klasik.
Kampanye ini merupakan kolaborasi kedua antara Carpenter dan Versace, setelah sebelumnya ia muncul dalam promosi lini kacamata. Kali ini, ia menjadi wajah dari koleksi tas eksklusif La Vacanza.
“Ada energi tersendiri setiap kali saya mengenakan Versace. Bagiku, merek ini selalu menginspirasi untuk berekspresi secara penuh dan bebas. Koleksi La Vacanza mencerminkan hal itu—ceria, dinamis, dan sangat menyenangkan untuk dikenakan,” ujar Carpenter mengenai keterlibatannya dalam kampanye ini.
Dikutip dari The Sun, pelantun lagu “Espresso” tersebut membawa tas tangan seharga 920 poundsterling, atau sekitar Rp20,2 juta, sebagai bagian dari peluncuran koleksi ini. Ia mengikuti tren sejumlah musisi dunia yang baru-baru ini bekerja sama dengan merek-merek fesyen ternama demi memperkuat image global mereka.
Sementara Dua Lipa berkolaborasi dengan Chanel dan Raye bekerja sama dengan Stella McCartney untuk mempromosikan tas vegan Ryder miliknya.
Prada Resmi Ambil Alih Versace

Kabar ini mengakhiri spekulasi yang beredar selama beberapa bulan tentang kemungkinan penggabungan dua raksasa mode Italia ke dalam satu entitas mewah.
Menurut laporan The Guardian, Jumat (11/4/2025), angka awal yang diajukan mencapai 1,43 miliar euro, namun diturunkan sekitar 180 juta euro akibat gejolak pasar yang disebabkan oleh ketidakpastian global, termasuk kebijakan tarif dari era pemerintahan Trump yang sempat mengguncang sektor ritel.
Versace dulunya berada di bawah naungan Capri Holdings, sebuah konglomerat yang juga membawahi merek ternama seperti Michael Kors dan Jimmy Choo, usai diakuisisi pada tahun 2018 dengan nilai mencapai 2,1 miliar dolar AS. Namun, setelah upaya penggabungan Capri dengan Tapestry (pemilik Coach dan Kate Spade) gagal karena diblokir oleh Komisi Perdagangan Federal AS, Capri terpaksa menjual Versace guna mengurangi beban utangnya.
Langkah Strategis Memperluas Dominasi Italia

Prada’s Chief Executive Patrizio Bertelli (L) poses with his wife, fashion designer Miuccia Prada, after attending a fashion show as part of an investors launching presentation ahead of Prada’s IPO in Hong Kong June 7, 2011. Italian fashion house Prada is pricing its initial public offering in Hong Kong to raise up to $2.6 billion and give the maker of luxury bags and Miu Miu dresses a higher valuation than its European peers. REUTERS/Bobby Yip (CHINA – Tags: FASHION BUSINESS) – RTR2NE6C
Sumber yang mengetahui jalannya negosiasi menyebut Prada sebagai salah satu penawar pertama. Dalam pernyataan resminya, CEO Prada, Patrizio Bertelli, mengungkapkan bahwa pihaknya siap membuka lembaran baru dalam perjalanan Versace.
“Kami melihat peluang besar untuk menyatukan kekuatan kreatif dan warisan yang kami miliki. Ini bukan hanya soal akuisisi, tapi juga soal memperkuat identitas mode Italia di panggung global,” ujar Bertelli.
Meskipun sebelumnya Capri berambisi membangun kekuatan mode asal Amerika untuk menyaingi grup raksasa seperti LVMH dan Kering, hasilnya tidak sesuai harapan. Sebaliknya, langkah Prada ini dianggap sebagai strategi cerdas untuk memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin industri fashion Italia.
Versace kini akan menjadi bagian dari portofolio Prada Group, yang juga mencakup merek-merek seperti Miu Miu, Church’s, Car Shoe, serta Luna Rossa—tim balap layar Piala Amerika—dan Marchesi, merek kuliner premium asal Milan.
Ini bukan kali pertama Prada mencoba memperluas portofolionya. Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, mereka sempat membeli label seperti Jil Sander, Helmut Lang, dan Alaia. Namun, semua akuisisi itu dilepas kembali setelah menghadapi berbagai tantangan finansial dan internal.
Kini, dengan bergabungnya Versace, Prada kembali memiliki peluang untuk memperkuat dominasi global dalam pasar barang mewah buatan Italia—terutama di tengah kompetisi ketat dari perusahaan multinasional.
Langkah Ini Terjadi Setelah Donatella Versace Mundur
Yang menarik, peristiwa ini terjadi kurang dari sebulan setelah Donatella Versace mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi kreatif yang telah ia emban sejak kematian sang kakak, Gianni Versace. Mundurnya Donatella menandai berakhirnya era panjang kepemimpinan keluarga dalam desain dan arah kreatif merek tersebut—dan memperjelas arah baru Versace sebagai bagian dari mesin mode besar milik Prada
Leave a Reply