Rusia Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari, Ukraina Tetap Waspada

Rusia Umumkan Gencatan Putin temp

Rusia secara resmi mengumumkan dimulainya gencatan senjata dengan Ukraina yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis (8/5). Presiden Vladimir Putin memerintahkan penghentian serangan militer ke wilayah Ukraina mulai pukul 00.00 waktu setempat. Masa gencatan ini akan berlangsung hingga 11 Mei pukul 00.00 waktu Moskow.

Putin sudah menyuarakan rencana gencatan ini sejak akhir April. Namun, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, langsung menolak tawaran tersebut. Ia menegaskan bahwa waktu tiga hari tak cukup dan mendesak agar gencatan berlangsung selama sebulan penuh.

Gencatan kali ini bertepatan dengan momen penting bagi Rusia, yakni peringatan Hari Kemenangan atas Nazi pada Perang Dunia II.

Namun, Rusia memperingatkan bahwa mereka siap menyerang kembali jika Ukraina dianggap melanggar kesepakatan gencatan.

Menurut laporan kantor berita Tass, ini merupakan gencatan senjata ketiga sejak konflik kedua negara pecah pada Februari 2022. Yang pertama terjadi saat perayaan Natal pada 6–7 Januari 2023.

Gencatan Rusia Sepihak Saat Perayaan
Gencatan Rusia Sepihak

Gencatan senjata kedua digelar saat Paskah tahun 2025, berlangsung dari 19 hingga 21 April. Namun, perdamaian itu tak bertahan lama karena masing-masing pihak menuding lawan melanggar kesepakatan.

Belum ada kepastian apakah jeda serangan kali ini benar-benar akan dihormati. Zelensky menyatakan bahwa pasukan Rusia masih melakukan serangan udara pada malam hari sebelum gencatan senjata diberlakukan. Ia menyebut 140 drone menyerang berbagai wilayah dan menyebabkan jatuhnya korban sipil.

Putin: Nuklir Tak Diperlukan di Ukraina
Vladimir Putin Nuklir Tak Diperlukan

Putin menyatakan Rusia masih memiliki kekuatan penuh untuk menyelesaikan konflik ini sesuai kepentingannya. Ia menyampaikan hal tersebut dalam wawancara dengan media pemerintah Rusia.

Sudah lebih dari tiga tahun sejak invasi skala penuh dimulai, tetapi upaya internasional untuk meredakan konflik belum menunjukkan hasil konkret.

“Kami memiliki kekuatan dan sumber daya untuk menyelesaikan apa yang dimulai pada 2022,” ujarnya dalam cuplikan wawancara yang dikutip Politico.

Dalam wawancara itu, ia juga menegaskan bahwa penggunaan senjata nuklir belum dibutuhkan dalam konflik ini. “Saya harap senjata itu tidak pernah perlu digunakan,” kata Putin, menanggapi pertanyaan tentang serangan Ukraina terhadap wilayah Rusia.

Pada November 2024, Rusia memperbarui doktrin nuklirnya. Dokumen itu memperluas situasi yang memungkinkan penggunaan senjata nuklir, termasuk sebagai respons terhadap serangan non-nuklir yang berskala besar.

Ukraina Minta Gencatan Diperpanjang
Presiden Zelensky Ukraina Minta Gencatan Diperpanjang

Pengumuman mengenai gencatan senjata 72 jam tersebut kembali disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada hari Senin, yang juga bertepatan dengan peringatan berakhirnya Perang Dunia II. Namun, Ukraina memandang ini hanya sebagai langkah taktis.

Menteri Luar Negeri Ukraina, Andrii Sybiha, kemudian mengusulkan agar periode gencatan senjata ini diperpanjang hingga 30 hari. Permintaan itu sudah pernah diajukan Kyiv sebelumnya, tetapi Moskow belum memberikan tanggapan resmi.

Sementara itu, Presiden Zelensky menolak tawaran Rusia. Ia menyebutnya sebagai “pertunjukan panggung” untuk menciptakan suasana damai menjelang perayaan nasional Rusia. Baginya, gencatan ini tidak lebih dari manuver politik belaka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *