Elon Musk Pastikan Tetap Nahkodai Tesla Hingga Tahun 2030

Elon Musk tesla Pastikan Tetap Nahkodai temp

WagonNews, Jakarta – Elon Musk menegaskan bahwa dirinya akan tetap berada di kursi CEO Tesla setidaknya hingga lima tahun ke depan. Hal ini disampaikannya dalam sebuah wawancara yang berlangsung di Doha,

“Ya, tidak ada keraguan soal itu,” ucap Musk dengan tegas.

Musk menekankan keinginannya untuk terus mengendalikan arah perusahaan mobil listrik raksasa itu. Menurutnya, peran sebagai CEO sangat penting agar ia memiliki suara dominan dalam pengambilan keputusan strategis dan tidak bisa begitu saja dilengserkan oleh kelompok pemegang saham aktif.

“Ini bukan semata soal uang. Ini soal memiliki kendali yang layak atas nasib perusahaan ke depan,” ujar pria yang juga dikenal sebagai pendiri SpaceX itu.

Pernyataan tersebut muncul setelah sejumlah investor mempertanyakan seberapa besar komitmen Musk terhadap Tesla, mengingat keterlibatannya dalam sejumlah proyek lain—termasuk peran politik yang baru-baru ini disorot publik.

Tugas Pemerintahan Takkan Mengganggu Fokus ke Tesla
Tugas Pemerintahan Takkan Mengganggu Fokus Tesla

Saat ini, Musk menjadi penasihat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam menjalankan Departemen Efisiensi Pemerintahan atau Department of Government Efficiency (DOGE)—inisiatif yang belakangan menyita perhatian sang miliarder.

Namun, Musk menegaskan bahwa keterlibatannya dalam DOGE akan berkurang drastis mulai akhir Mei. Ia menyebutkan hanya akan mencurahkan satu hingga dua hari dalam seminggu untuk tugas pemerintahan itu.

Di tengah kondisi ini, Tesla tengah berada di bawah tekanan keuangan. Pada triwulan pertama tahun 2025, perusahaan melaporkan penurunan pendapatan sebesar 20% serta merosotnya laba hingga 71%. Kinerja saham Tesla pun terombang-ambing, dengan penurunan lebih dari 12% sejak awal tahun. Meski begitu, saham perusahaan sempat mengalami sedikit kenaikan sekitar 1% pada hari Selasa lalu.

Kontroversi Politik dan Dampaknya ke Tesla

Keputusan Musk yang tampak berpihak pada Trump dan keterlibatannya dalam urusan pemerintahan memicu reaksi tajam dari sejumlah kalangan. Banyak pihak yang mulai menghindari produk Tesla karena tidak sepakat dengan pandangan politik sang CEO.

Seiring meningkatnya keterlibatan Musk dengan Partai Republik, beberapa fasilitas dan aset milik Tesla dikabarkan mengalami vandalisme. Tindakan ini menjadi sinyal ketidakpuasan dari sebagian masyarakat terhadap manuver politik Musk.

Respon Elon Musk terhadap Ancaman dan Kekerasan
Elon Musk Respon terhadap Ancaman dan Kekerasan

Ketika ditanya soal reaksi publik terhadap kiprahnya di bidang politik, Musk tak menampik bahwa ia mengambil hal itu secara pribadi.

“Ya, tentu saja boleh saja menolak hal-hal politik, tetapi tidak boleh menggunakan kekerasan dan menggantung seseorang dengan patung serta ancaman pembunuhan,” tegasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa ke depannya, pengeluaran pribadinya untuk kampanye politik akan “lebih sedikit” dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Proyek-Proyek Lain Tetap Berjalan

Selain Tesla, Musk juga memimpin berbagai perusahaan lain seperti SpaceX, xAI, Neuralink, dan The Boring Company. Ia dikenal sebagai tokoh teknologi dengan visi besar dalam berbagai bidang, mulai dari luar angkasa hingga kecerdasan buatan.

Ia juga mengungkap bahwa Starlink—layanan internet berbasis satelit milik SpaceX—berpotensi dipisahkan menjadi entitas publik yang berdiri sendiri.

“Ada kemungkinan Starlink akan go public di masa mendatang,” ungkapnya.

Elon Musk Jadi Raja Kekayaan Dunia di 2024

Tahun 2024 menjadi masa panen bagi para taipan teknologi dunia. Kinerja pasar saham yang mengesankan telah mengangkat kekayaan para miliarder ke titik tertinggi dalam sejarah.

Salah satu sosok yang mengalami lonjakan kekayaan terbesar tahun lalu adalah Elon Musk. Seperti dilaporkan oleh Yahoo.com pada Minggu (5/1/2025), kekayaan pria eksentrik ini mencapai USD 452 miliar atau setara Rp 7.319 triliun (berdasarkan kurs USD ke IDR sebesar 16.194). Angka itu melonjak hampir dua kali lipat, yakni sekitar 97% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan kekayaan Musk dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:

  • Saham Tesla yang meroket 70% usai Pemilu.

  • SpaceX yang kini bernilai USD 350 miliar.

  • Investasinya pada perusahaan AI miliknya, xAI, yang baru berusia dua tahun namun telah mencapai valuasi senilai USD 50 miliar, turut menjadi sorotan.

Di samping itu, Musk masih menguasai 42% saham SpaceX, 79% di X Corp, serta memiliki kepemilikan besar di Neuralink dan The Boring Company.

“Tahun ini sungguh luar biasa. Inovasi teknologi yang kami kembangkan benar-benar menciptakan perubahan nyata di dunia,” ujar Musk menutup pernyataannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *