WagonNews – Ibukota Jakarta kembali dipenuhi keajaiban musik saat Boyce Avenue tampil memukau para penggemarnya pada Minggu, 27 April 2025. Berlokasi di Grand Ballroom Pullman Central Park, Jakarta Barat, kehadiran trio asal Amerika Serikat ini menjadi momen yang telah lama ditunggu oleh pecinta musik akustik.
Saat lampu mulai diredupkan, Boyce Avenue langsung menghentak panggung dengan membawakan lagu “A Sky Full of Stars” milik Coldplay. Gema dentingan gitar akustik, berpadu dengan suara khas Alejandro Manzano, menciptakan atmosfer yang begitu magis dan menghanyutkan. Ribuan pasang mata terpaku, sementara lautan penonton larut dalam irama.
Sambutan hangat dari para penggemar pun langsung memenuhi ruangan. Tak sedikit dari mereka yang serempak ikut bernyanyi, mengangkat ponsel untuk mengabadikan momen pembuka yang penuh energi itu. Pilihan Boyce Avenue untuk membuka konser dengan lagu “A Sky Full of Stars” terasa sangat pas. Lagu ini bukan hanya membangkitkan semangat, tetapi juga langsung mengukir koneksi emosional antara musisi dan para penggemarnya.
Setelah membawakan lagu pembuka, Boyce Avenue tanpa jeda melanjutkan dengan deretan hits lain yang tak kalah memukau. Di sela-sela penampilan, Alejandro dan dua saudaranya, Fabian serta Daniel, beberapa kali menyapa para penonton, membangun suasana akrab dan hangat seolah berbicara kepada teman lama.
Boyce Avenue Sambutan Meriah Sejak Nada Pertama

Alunan intro “A Sky Full of Stars” mengalir, disambut sorak sorai penuh antusias dari seluruh penonton yang sudah tak sabar. Alejandro Manzano, dengan suara khasnya yang hangat dan penuh perasaan, membawakan lagu ini dengan interpretasi yang memikat.
Diiringi petikan gitar akustik yang mengalun harmonis, seluruh ruangan berubah menjadi paduan suara raksasa. Penonton berdiri dari tempat duduk mereka, ikut bernyanyi, dan mengabadikan momen dengan ponsel masing-masing, menciptakan hamparan cahaya dari layar-layar kecil di tengah kegelapan.
Penampilan yang Intim dan Memikat
Tak hanya soal suara, aksi panggung Boyce Avenue malam itu juga meninggalkan kesan mendalam. Alejandro beberapa kali menyapa penonton dengan ramah, mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali tampil di hadapan para penggemar di Jakarta.
“Thank you Jakarta! We are very happy to be back here again,” ucap Alejandro, disambut sorak sorai dari seluruh penjuru ruangan.
Malam itu, Boyce Avenue tampil dengan konsep sederhana namun elegan. Panggung didesain minimalis, didekorasi dengan permainan cahaya lembut yang memperkuat suasana intim. Sistem tata suara yang prima membuat setiap dentingan gitar dan setiap bait lagu terasa begitu dekat di hati.
Kesederhanaan yang dipilih Boyce Avenue justru menjadi kekuatan. Tanpa perlu efek visual berlebihan, mereka sukses menciptakan malam yang terasa personal, penuh kehangatan, dan tentu saja penuh kenangan indah.
Momen yang Telah Lama Dinantikan para fans Boyce Avenue

Kepulangan Boyce Avenue ke Jakarta tahun ini memang sudah lama dirindukan. Sejak diumumkan, konser ini menjadi salah satu yang paling dinanti oleh para penggemar. Bahkan, banyak dari mereka yang sudah memadati area sekitar venue sejak sore, menunjukkan betapa besarnya antusiasme terhadap grup yang dikenal lewat aransemen akustik mereka yang memukau.
Sejak pertama kali mencuri perhatian dunia lewat cover lagu-lagu populer, Boyce Avenue memang punya tempat spesial di hati para pendengar. Mereka bukan sekadar membawakan ulang lagu, tetapi memberi nyawa baru pada setiap lagu dengan sentuhan emosi yang mendalam.
Malam itu, Jakarta bukan hanya menjadi tempat konser, melainkan menjadi ruang berbagi cerita dan emosi antara Boyce Avenue dan para penggemarnya. Setiap lagu yang dibawakan menjadi jembatan yang menghubungkan kenangan, harapan, dan rasa rindu.
Tak berlebihan jika banyak yang menganggap konser malam itu lebih dari sekadar pertunjukan. Ia adalah perayaan, reuni, sekaligus pelipur rindu yang selama ini terpendam.
Berhasil membuktikan, lewat ketulusan dan musik yang sederhana namun penuh rasa, jarak antara panggung dan penonton bisa menghilang begitu saja
Leave a Reply