Bubur Bassang: Warisan Kuliner Langka dari Makassar

bubur bassang

Bubur Bassang: Sajian Tradisional Makassar yang Jarang Dijumpai, Namun Kaya Manfaat

Dalam dinamika perkembangan kuliner saat ini, banyak makanan tradisional mulai tergeser oleh tren kekinian. Namun, di Sulawesi Selatan, terdapat satu hidangan khas yang memiliki nilai budaya dan gizi tinggi, yaitu Bubur Bassang. Makanan ini kian jarang ditemukan, padahal menyimpan keunikan rasa serta manfaat kesehatan yang layak untuk terus dilestarikan.

Asal-usul dan Ciri Khas Bubur Bassang

Bubur Bassang merupakan salah satu hidangan khas masyarakat Bugis dan Makassar yang biasa dinikmati sebagai sarapan atau camilan. Bahan utama bubur ini adalah jagung pulut, sejenis jagung ketan yang bertekstur lengket dan lembut setelah dimasak. Berbeda dengan bubur jagung biasa, jagung pulut memberikan sensasi kenyal yang khas saat disantap.

Proses memasak bubur ini melibatkan penggunaan santan dan daun pandan, sehingga menghasilkan cita rasa manis dan gurih yang harmonis serta aroma yang menggugah selera. Sayangnya, karena jagung pulut sulit didapat dan proses pembuatannya memakan waktu, banyak orang kini lebih memilih alternatif praktis yang mengakibatkan Bubur Bassang semakin langka.

Bahan-Bahan dan Cara Membuat Bubur Bassang

Bahan:

  • 250 gram jagung pulut, rendam minimal 8 jam agar cepat empuk
  • 1 liter air bersih
  • 200 ml santan kental (dari kelapa tua)
  • 100 gram gula pasir (bisa disesuaikan selera)
  • ½ sendok teh garam
  • 2 lembar daun pandan, ikat simpul agar mudah diangkat

Langkah-langkah:

  1. Tiriskan jagung pulut yang sudah direndam, kemudian cuci bersih.
  2. Rebus jagung pulut bersama daun pandan dan air hingga jagung benar-benar empuk dan air mulai menyusut.
  3. Masukkan santan, gula, dan garam, aduk perlahan agar santan tidak pecah.
  4. Masak dengan api kecil sambil terus diaduk sampai bubur mengental dan matang sempurna.
  5. Angkat, sajikan hangat. Untuk variasi, bisa ditambahkan taburan kelapa parut kukus atau irisan pisang sebagai pelengkap.

Kandungan Gizi dan Manfaat Kesehatan

Bubur Bassang mengandung karbohidrat kompleks dari jagung pulut yang memberikan energi tahan lama dan rasa kenyang lebih lama. Jagung pulut juga kaya serat, membantu pencernaan lebih lancar dan menjaga kesehatan usus.

Santan dalam bubur menambah kandungan lemak sehat yang bisa menjadi sumber energi, dengan asam laurat yang punya efek antibakteri dan mendukung sistem imun tubuh jika dikonsumsi dengan takaran tepat.

Keunggulan lain, Bubur Bassang bebas gluten sehingga bisa dinikmati oleh orang-orang yang memiliki sensitivitas terhadap gluten atau penderita celiac disease.

Mengapa Bubur Bassang Penting untuk Dilestarikan?

Di era modern, makanan cepat saji dan makanan olahan banyak diminati karena kemudahan dan rasa yang cepat memanjakan lidah. Namun, hal ini membuat banyak resep tradisional terlupakan, termasuk Bubur Bassang.

Padahal, Bubur Bassang bukan hanya soal rasa, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya dan identitas masyarakat Sulawesi Selatan. Melestarikan resep ini berarti menjaga warisan leluhur yang kaya makna.

Selain itu, dengan tren global yang kini berfokus pada makanan sehat dan berkelanjutan, Bubur ini bisa menjadi contoh bagaimana pangan lokal mampu bersaing dan memberikan alternatif bergizi dengan jejak karbon yang rendah.

Kesimpulan

Bubur ini merupakan hidangan yang memadukan cita rasa tradisional dengan manfaat kesehatan yang relevan bagi gaya hidup masa kini. Ketersediaannya yang semakin terbatas harus menjadi perhatian agar resep ini tidak punah. Dengan mencoba membuat dan mengenalkan Bubur ini, kita turut melestarikan kuliner Indonesia sekaligus mengadopsi pola makan sehat yang alami dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *