Crystal Palace Cetak Sejarah: Juara Piala FA Setelah 120 Tahun Penantian
Crystal Palace akhirnya meraih trofi Piala FA pertama dalam sejarah klub setelah menang dramatis 1-0 atas Manchester City di final yang digelar pada Sabtu, 17 Mei 2025 di Stadion Wembley. Gol semata wayang dicetak oleh Eberechi Eze pada menit ke-16 lewat skema serangan balik cepat yang menyulitkan pertahanan City.
Hasil ini menandai pencapaian tertinggi Palace sejak didirikan tahun 1905. Sebelumnya, mereka pernah mencapai final Piala FA pada tahun 1990 dan 2016, tetapi kalah di kedua kesempatan tersebut. Kini, mereka sukses mengukir sejarah dan mengguncang peta kekuatan sepak bola Inggris.
Taktik Efektif dan Disiplin Kolektif
Pelatih Oliver Glasner menerapkan strategi bertahan yang ketat dengan pola transisi cepat ke depan. City, seperti biasa, mendominasi permainan dengan penguasaan bola 79%. Mereka juga melepaskan 23 tembakan, tetapi sebagian besar peluang berhasil dimentahkan oleh pertahanan solid Palace.
Marc Guéhi dan Joachim Andersen tampil disiplin menjaga lini belakang. Di bawah mistar, Dean Henderson menjadi sosok krusial dengan lima penyelamatan penting sepanjang laga. Palace memilih menunggu kesalahan lawan dan memanfaatkan momen serangan balik melalui kecepatan Michael Olise dan Eze.
Gol tunggal dalam laga itu berawal dari bola panjang ke sisi kanan yang dikejar Olise. Ia menggiring melewati satu pemain lalu mengirim umpan silang datar ke Eze, yang dengan tenang menaklukkan Ederson.
Mengakhiri Dominasi City, Mengubah Narasi Liga
Kemenangan ini menjadi pukulan berat bagi Manchester City. Klub asuhan Pep Guardiola itu mengincar gelar ganda domestik, namun harus puas tanpa trofi musim ini—pertama kalinya sejak 2016/17. Meski mereka tetap superior secara permainan, Palace menunjukkan bahwa hasil akhir tidak selalu berpihak pada tim dominan.
Kisah Palace menjadi cermin bahwa konsistensi dan keberanian mengambil risiko taktis bisa memberi hasil besar. Dalam era di mana klub besar memiliki anggaran dan kedalaman skuad luar biasa, Palace membuktikan bahwa kesatuan tim dan eksekusi tepat mampu mengubah jalannya sejarah.
Reaksi dan Dampak untuk Masa Depan
Euforia menyelimuti para pemain, staf, dan pendukung Palace usai peluit akhir. Para suporter yang memenuhi tribun timur Wembley larut dalam kegembiraan. “Ini bukan cuma tentang trofi, ini tentang identitas klub,” ujar kapten Marc Guéhi dalam wawancara pasca pertandingan.
Kemenangan ini diprediksi akan meningkatkan daya tarik klub dalam bursa transfer musim panas. Keikutsertaan mereka di UEFA Europa League musim depan juga membuka peluang finansial baru dan eksposur di panggung Eropa.
Oliver Glasner menyebut kemenangan ini sebagai titik balik. “Kami tidak diunggulkan, tapi para pemain menunjukkan karakter luar biasa. Ini baru permulaan,” ujarnya di konferensi pers.
Kesimpulan: Underdog yang Mengguncang Wembley
Crystal Palace membalikkan semua prediksi di final Piala FA 2025. Mereka bukan hanya menaklukkan Manchester City, tetapi juga membuktikan bahwa semangat kolektif dan keberanian bermain bisa menyaingi kekuatan uang dan kedalaman skuad.
Kemenangan ini adalah momen krusial dalam sejarah klub dan mungkin dalam sejarah Piala FA modern. Palace tak hanya membawa pulang trofi, tapi juga harapan baru bagi semua tim yang terus bermimpi menulis cerita besar di tengah dominasi elit.
Leave a Reply