Harga Bitcoin Melesat pada 7 Mei 2025: Apa Sentimen di Baliknya?

Harga Bitcoin temp

Nilai Bitcoin (BTC) melonjak tajam dalam sesi perdagangan hari Rabu, 7 Mei 2025. Kenaikan ini dipicu oleh kabar bahwa Amerika Serikat (AS) dan China akan mengadakan pembicaraan perdagangan dalam waktu dekat. Selain itu, keputusan Strategy untuk membeli Bitcoin juga ikut mendorong harga kripto ini naik.

Menurut data dari Coinmarketcap.com, harga Bitcoin meningkat sebesar 2,89% dalam 24 jam terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga Bitcoin tercatat naik 2,4%. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan dengan harga sekitar USD 96.976, setara dengan Rp 1,6 miliar (dengan asumsi nilai tukar dolar AS sekitar 16.521 IDR).

Meskipun harga Bitcoin melonjak, pergerakannya masih terbatas dalam kisaran antara USD 90.000 dan USD 97.000 dalam beberapa hari terakhir. Ini terjadi setelah reli harga yang tercatat pada akhir April mulai mereda. Secara umum, Bitcoin masih jauh dari level tertinggi USD 100.000 yang tercatat tiga bulan lalu. Beberapa kripto lain juga mengalami kenaikan kecil.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga Bitcoin
harga bitcoin Faktor Pendorong

Lonjakan harga Bitcoin kali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pembicaraan perdagangan antara AS dan China. Kedua negara itu mengonfirmasi bahwa pejabat tinggi mereka akan bertemu di Swiss untuk membahas masalah perdagangan. Kabar ini memunculkan optimisme bahwa kedua negara, yang merupakan ekonomi terbesar dunia, akan melakukan dialog yang lebih luas. Harapannya, hal ini bisa meredakan ketegangan dalam perang dagang yang sudah berlangsung lama.

Kendati muncul optimisme mengenai meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, pengaruhnya terhadap pasar masih tergolong minim. Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak berencana menandatangani perjanjian perdagangan dalam waktu dekat. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada upaya dialog, dampaknya terhadap pasar masih belum pasti.

Di sisi lain, baik AS maupun China menunjukkan sedikit minat untuk meredakan ketegangan setelah kedua negara saling mengenakan tarif perdagangan yang sangat tinggi pada bulan April lalu.

Meskipun ketegangan perdagangan tidak langsung mempengaruhi harga Bitcoin, kripto ini tetap sangat sensitif terhadap perubahan sentimen pasar. Seperti yang diketahui, Bitcoin memiliki karakter spekulatif yang tinggi, sehingga pergerakan harga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan kebijakan politik.

Tahun ini, kekhawatiran tentang dampak perang dagang AS-China sempat menyebabkan kerugian besar bagi Bitcoin. Namun, dengan adanya pembicaraan perdagangan yang dijadwalkan, sentimen pasar kembali positif, yang turut mendorong harga Bitcoin saat ini.

Pembelian Bitcoin oleh Strategy Senilai USD 180 Juta

Salah satu faktor yang mendorong harga Bitcoin adalah keputusan perusahaan besar, Strategy, yang dipimpin oleh Michael Saylor, untuk membeli Bitcoin dalam jumlah besar. Strategy mengalokasikan dana sekitar USD 180 juta atau sekitar Rp 2,97 triliun untuk membeli 1.895 Bitcoin. Pembelian ini dilakukan beberapa hari setelah perusahaan tersebut mengumumkan rencana untuk mengumpulkan dana sebesar USD 21 miliar (sekitar Rp 346,99 triliun) melalui penawaran saham, guna membeli lebih banyak Bitcoin.

Meski jumlah pembelian Bitcoin oleh Strategy cukup besar, transaksi terbaru ini tercatat sebagai pembelian terkecil sejak pertengahan Maret lalu. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut mungkin mulai berhati-hati dalam melakukan investasi setelah mencatatkan kerugian yang belum terealisasi sebesar USD 5,91 miliar pada kuartal pertama tahun ini akibat fluktuasi harga Bitcoin.

Keputusan Strategy untuk tetap membeli Bitcoin, meskipun dengan jumlah lebih kecil, menggambarkan kepercayaan mereka terhadap prospek jangka panjang Bitcoin sebagai aset digital. Namun, perusahaan ini tampaknya lebih berhati-hati dalam merespons perubahan harga yang cepat.

Kesimpulan Nilai Bitcoin Menanjak

Lonjakan harga Bitcoin pada 7 Mei 2025 dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari optimisme terkait pembicaraan perdagangan AS-China hingga keputusan perusahaan besar seperti Strategy yang terus berinvestasi dalam Bitcoin. Meskipun ada ketidakpastian dalam jangka pendek terkait perang dagang, sentimen positif mengenai dialog yang lebih luas antara AS dan China memberikan dorongan bagi harga Bitcoin.

Namun, meskipun Bitcoin menunjukkan kenaikan, pasar kripto tetap sangat volatil dan sensitif terhadap sentimen pasar serta peristiwa ekonomi global. Oleh karena itu, investor perlu terus mengikuti perkembangan terkini dengan hati-hati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *