Hipertiroid Bisa Jadi Tanda, Sering Lapar tapi Tubuh Tetap Kurus dan Jantung Berdebar?

Hipertiroid Bisa Jadi Tanda Sering Lapar temp

WagonNews – Pernahkah Anda merasa sering lapar dan makan dalam porsi besar, namun berat badan tetap menurun drastis? Atau merasakan jantung berdebar tanpa sebab yang jelas? Bisa jadi itu adalah tanda tubuh mengalami hipertiroid, sebuah kondisi medis yang berkaitan dengan produksi hormon berlebih oleh kelenjar tiroid.

Hipertiroid terjadi saat kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif, menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh. Hormon-hormon ini memegang peran penting dalam mengatur metabolisme. Ketika jumlahnya berlebihan, berbagai gangguan bisa muncul, termasuk penurunan berat badan yang tak wajar meski nafsu makan tinggi.

“Berat badan turun yang tak bisa terjelaskan. Kalau merasa makan banyak dan enggak melakukan apa-apa lainnya, tapi berat badan turun terus,” ungkap dr. Ikhsan Mokoagow, SpPD-KEMD, spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes.

Kondisi ini kerap terjadi tanpa disadari oleh penderitanya, karena beberapa gejala sering dianggap sepele atau tidak mengganggu. Padahal, pengabaian terhadap gejala awal bisa menyebabkan komplikasi yang memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.

Gejala Hipertiroid yang Patut Diwaspadai
Gejala Hipertiroid yang Patut Diwaspadai

Beberapa ciri umum yang dialami penderita hipertiroid selain penurunan berat badan adalah:

  • Jantung berdebar-debar

  • Tangan gemetar atau tubuh tak bisa diam

  • Produksi keringat berlebih

  • Mudah merasa panas atau gerah

  • Tubuh terasa lemas

  • Perasaan mudah marah atau emosional

Sering kali, penderita tidak menganggap gejala-gejala tersebut sebagai masalah medis. Mereka mungkin justru senang karena merasa lebih kurus tanpa harus diet atau berolahraga.

“Berat badan turun, bagi sebagian orang kan malah senang berat badan turun. Lalu, lemas ngantuk, gejala-gejala tidak dirasakan walau tetap ada barangkali bukan dianggap hal yang masalah,” kata dr. Ikhsan dalam sesi wawancara daring memperingati Hari Tiroid Sedunia, yang jatuh pada 25 Mei.

Jangan Diabaikan Hipertiroid, Segera Periksakan Diri

Jika Anda mengalami kombinasi gejala seperti berat badan menurun tanpa sebab, detak jantung cepat, atau rasa cemas yang muncul tiba-tiba, sebaiknya tidak menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Deteksi dini sangat penting agar terapi bisa dilakukan sebelum kondisi semakin parah. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium, terutama tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid seperti TSH (Thyroid-Stimulating Hormone), T3, dan T4.

Bila dibutuhkan, pasien juga dapat menjalani pemeriksaan tambahan seperti ultrasonografi (USG) tiroid atau pemindaian radioaktif untuk melihat fungsi dan struktur kelenjar tiroid.

Penanganan Medis yang Diperlukan

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda mengidap hipertiroid, dokter akan menyarankan pengobatan yang dirancang untuk menormalkan kadar hormon tiroid di dalam tubuh. Pengobatan ini bisa berupa konsumsi obat antitiroid, terapi radioaktif, atau dalam beberapa kasus, operasi tiroid.

“Ketika hormon tiroid diturunkan dengan obat, maka produksi hormon tiroid diseimbangkan, maka metabolisme rate kembali normal,” jelas dr. Ikhsan.

Obat antitiroid bekerja dengan menghambat produksi hormon tiroid, sehingga metabolisme tubuh kembali seimbang. Proses ini mungkin memerlukan waktu dan pengawasan berkala agar dosis yang diberikan sesuai kebutuhan pasien.

Komplikasi Bila Tak Ditangani

Hipertiroid yang tidak diobati bisa menimbulkan masalah serius. Gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium, penipisan tulang (osteoporosis), hingga krisis tirotoksik, kondisi yang mengancam nyawa, bisa terjadi jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut.

Karena itu, penting untuk memperhatikan perubahan dalam tubuh, terutama jika menyangkut berat badan dan kondisi jantung. Jangan menyepelekan rasa tidak nyaman yang berulang, walau tampaknya ringan.

Hidup Sehat Bersama Hipertiroid

Dengan penanganan yang tepat, penderita hipertiroid tetap dapat menjalani hidup dengan normal. Kunci utamanya adalah kepatuhan terhadap pengobatan dan kontrol rutin ke dokter. Selain itu, mengelola stres dan menerapkan pola hidup sehat juga sangat membantu dalam menjaga keseimbangan hormon.

Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan gejala seperti yang disebutkan, jangan ragu untuk segera mencari pertolongan medis. Semakin cepat diketahui, semakin baik pula prognosis dan kualitas hidup yang bisa diraih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *