Pekan Penutup Penuh Ketegangan
Musim Liga Inggris 2024/2025 resmi berakhir pada Minggu, 25 Mei 2025. Liverpool berhasil memastikan gelar juara setelah menahan imbang Crystal Palace dengan skor 1-1 di Anfield. Hasil tersebut membuat The Reds mengakhiri musim dengan 82 poin—cukup untuk unggul tipis atas Arsenal yang berada di posisi kedua.
Mohamed Salah menjadi penyelamat lewat golnya di menit ke-84. Meski sempat tertinggal, Liverpool tetap tenang dan menjaga intensitas permainan hingga akhir. Ini menjadi trofi Liga Inggris kedua bagi Salah sejak bergabung, dan pertama bagi pelatih Arne Slot dalam musim debutnya bersama klub.
Liverpool dan Arne Slot Cetak Sejarah
Keberhasilan ini menjadi sorotan tersendiri karena Arne Slot baru ditunjuk sebagai pelatih utama awal musim lalu. Ia membawa pendekatan taktik yang lebih fleksibel, mengombinasikan intensitas ala Klopp dengan sirkulasi bola yang lebih sabar. Hal ini memberi dimensi baru pada permainan Liverpool, terutama saat menghadapi tim yang bertahan dalam blok rendah.
Lini tengah yang dikomandoi Mac Allister dan Szoboszlai menjadi kunci kestabilan tim. Sementara itu, Darwin Núñez dan Luis Díaz terus memberikan tekanan di sisi sayap. Penampilan stabil dari penjaga gawang Caoimhin Kelleher—menggantikan Alisson yang cedera panjang—juga patut diapresiasi.
Manchester United dan City Amankan Tiket Eropa
Di laga lain, Manchester United sukses menutup musim dengan kemenangan 2-0 atas Aston Villa di Old Trafford. Gol dari Amad Diallo dan penalti Christian Eriksen membuat mereka finis di posisi kelima, memastikan satu tempat di Liga Europa musim depan.
Manchester City juga mengakhiri musim dengan tiga poin usai menaklukkan Fulham 2-0. Dengan hasil itu, skuad Pep Guardiola mengamankan posisi ketiga klasemen. Meski gagal mempertahankan gelar, City tetap tampil solid, terutama saat memasukkan beberapa pemain muda ke skuad utama.
Oscar Bobb dan Rico Lewis tampil konsisten di beberapa laga terakhir. Absennya Erling Haaland akibat cedera tidak terlalu berdampak berkat kontribusi lini tengah yang produktif.
Zona Degradasi dan Harapan Tim Promosi
Sementara itu, tiga tim terbawah—Sheffield United, Burnley, dan Luton Town—dipastikan turun ke Championship. Laga terakhir mereka tak mampu membalikkan posisi di klasemen. Meski Luton sempat memperlihatkan semangat tinggi sepanjang musim, kualitas skuad terbatas membuat mereka sulit bersaing.
Sebaliknya, Leicester City dan Southampton yang promosi musim ini mampu bertahan dengan baik. Konsistensi dan pengalaman pemain menjadi modal utama kedua tim dalam menghindari zona merah.
Evaluasi Musim dan Prospek ke Depan
Keberhasilan Liverpool menjadi juara menunjukkan bahwa perubahan pelatih tidak selalu berisiko negatif. Slot membuktikan dirinya mampu beradaptasi cepat dengan tuntutan Liga Inggris. Selain itu, musim ini juga menandai kembalinya persaingan ketat antar lima besar, dengan hanya selisih tipis antara peringkat kedua hingga kelima.
Bagi Manchester United, hasil musim ini memberi dasar positif untuk membangun musim depan. City, meski gagal juara, tetap berbahaya dengan kedalaman skuad yang mumpuni. Sementara Arsenal harus mengevaluasi performa akhir musim yang cenderung menurun saat tekanan meningkat.
Kesimpulan Liverpool
Musim 2024/2025 menghadirkan kembali dominasi Liverpool di Inggris. Di sisi lain, perubahan strategi, pelatih baru, dan kedewasaan taktik membuat kompetisi semakin menarik. Dengan banyak tim yang kini berinvestasi pada pemain muda dan gaya main progresif, Liga Inggris musim depan diprediksi akan lebih kompetitif dan tak terduga.
Leave a Reply