WagonNews – Jakarta. Siapa yang tidak mengenal Supergirl? Sosok pahlawan perempuan dari Krypton ini merupakan sepupu Superman yang memiliki kekuatan luar biasa dan keberanian tinggi. Karakter ini telah menjadi favorit di kalangan penggemar DC Comics selama puluhan tahun. Tapi bagaimana sebenarnya perjalanan Supergirl di dunia live-action, dari film layar lebar hingga serial televisi?
Dari dekade ke dekade, banyak aktris yang pernah menjelma menjadi Supergirl, masing-masing menampilkan versi unik yang mencerminkan semangat zaman dan media tempat karakter ini dihidupkan. Mulai dari debutnya di layar perak hingga kebangkitannya dalam serial modern, Supergirl telah berevolusi menjadi simbol kekuatan dan harapan.
Awal Kemunculan Supergirl di Layar Lebar

Perjalanan Supergirl dalam dunia live-action dimulai pada tahun 1984, saat Helen Slater membintangi film solonya. Film ini merupakan bagian dari semesta Superman versi Christopher Reeve, dan menjadi langkah awal memperkenalkan Kara Zor-El, alias Linda Lee, ke audiens global. Meski gaya visual dan cerita film ini terasa lawas menurut standar masa kini, peran Slater sangat penting karena membuka jalan bagi penggambaran Supergirl dalam media lain.
Performa Slater dinilai mampu menangkap sisi kuat sekaligus lembut dari karakter tersebut, menciptakan pondasi kuat bagi interpretasi berikutnya.
Wajah-Wajah di Era Modern

Setelah cukup lama absen dari layar, Supergirl kembali muncul dalam format serial TV. Pada tahun 2007, Laura Vandervoort memerankan Kara dalam serial Smallville. Versi ini menggambarkan Supergirl sebagai gadis muda yang baru saja terbangun dari tidur panjang dalam kapsul kriogenik. Energinya yang ceria dan semangat juangnya memberikan warna baru pada karakter tersebut.
Vandervoort menghadirkan Supergirl dengan pendekatan yang ringan namun tetap penuh tekad, menjadikan karakter ini lebih membumi dan bisa diterima oleh generasi muda penonton televisi.
Kemudian datanglah era Melissa Benoist yang memperkenalkan Supergirl dalam serial berjudul sama mulai tahun 2015 hingga 2021. Serial ini membawa Supergirl ke panggung utama dengan cara yang segar dan relevan. Benoist memainkan peran Kara Danvers dengan luar biasa, menampilkan keseimbangan antara kehidupan sebagai pekerja profesional dan pahlawan super.
Penampilannya selama enam musim tidak hanya memperkuat karakter Supergirl, tapi juga menyentuh isu-isu sosial dan personal yang relevan, seperti identitas, tanggung jawab, hingga kekuatan perempuan. Salah satu penggemar bahkan menulis di media sosial, “Melissa Benoist benar-benar merangkum semangat Supergirl: kuat, penuh empati, dan inspiratif.”
Supergirl Versi DCEU: Wajah Baru, Gaya Baru
Tahun 2023 menjadi titik balik besar dengan hadirnya Sasha Calle dalam film The Flash. Calle membuat sejarah sebagai aktris berdarah Latin pertama yang memerankan Super girl dalam jagat film DC Extended Universe (DCEU). Gaya penampilannya berbeda total dari versi sebelumnya: rambut hitam pendek, postur lebih tegas, dan aura yang lebih tangguh.
Keputusan ini tidak hanya menyegarkan karakter, tapi juga mencerminkan keberagaman yang semakin diangkat dalam dunia perfilman superhero. Super girl versi Calle memberikan napas baru bagi karakter ikonik ini, membuktikan bahwa pahlawan bisa datang dari latar belakang apa pun.
Menyambut Masa Depan: yang Lebih Kuat dan Kompleks
Melanjutkan estafet peran Supe rgirl, aktris muda Milly Alcock siap tampil dalam film Super girl: Woman of Tomorrow. Dalam versi ini, Kara tumbuh di reruntuhan Krypton, bukan di Bumi. Alhasil, karakter yang ditampilkan memiliki sisi lebih keras dan matang, mencerminkan trauma serta ketahanan hidup yang membentuk kepribadiannya.
Interpretasi Alcock diharapkan akan memberikan kedalaman emosional baru bagi Super girl—lebih dari sekadar pahlawan super, tetapi juga sebagai individu yang menjalani proses personal yang kompleks.
Leave a Reply