Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi, Dipicu Penurunan Kepercayaan Konsumen AS

Harga emas dunia kembali mencapai titik tertinggi sepanjang masa (ATH), mencatat nilai $2,664 per troy ounce. Lonjakan ini dipicu oleh penurunan drastis kepercayaan konsumen Amerika Serikat, yang kini berada di level terendah dalam tiga tahun terakhir. Pada pukul 9:23 WIB pagi ini (25/9), XAU/USD diperdagangkan di angka $2,663.

Data Indeks Kepercayaan Konsumen yang dirilis oleh Conference Board menunjukkan penurunan signifikan, dari 105,6 pada bulan Agustus menjadi 98,7 pada bulan September. Angka ini merupakan penurunan terbesar sejak Agustus 2021, jauh di bawah ekspektasi para ekonom yang memperkirakan angka 104,1.

Menurut Dana Peterson, Kepala Ekonom di Conference Board, penurunan tersebut mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap melemahnya pasar tenaga kerja dan kondisi ekonomi secara umum. “Komponen utama indeks yang turun besar kemungkinan disebabkan oleh kekhawatiran akan jam kerja yang dipangkas, kenaikan gaji yang melambat, serta penurunan jumlah lowongan pekerjaan,” ungkap Peterson.

Dampak Terhadap Pasar Keuangan

Penurunan Indeks Kepercayaan Konsumen ini turut memengaruhi pasar keuangan. Imbal hasil obligasi Treasury AS mengalami penurunan, dengan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun kini berada di angka 3,73%, menyusut sebesar dua basis poin. Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur performa dolar terhadap enam mata uang utama, juga melemah ke posisi terendah dua hari di angka 100,48, turun lebih dari 0,42%.

Spekulasi terkait pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve semakin meningkat. Gubernur Federal Reserve, Michelle Bowman, menyatakan bahwa risiko inflasi masih tinggi, dan ia mendukung kebijakan yang lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga guna menghindari potensi kenaikan inflasi kembali. Berdasarkan data CME FedWatch, pelaku pasar memperkirakan ada peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan November mendatang, dengan peluang 50 bps pemangkasan mencapai 56,2%.

Ketidakpastian Geopolitik Dorong Harga Emas Naik

Di tengah situasi ini, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga berperan dalam meningkatnya permintaan aset aman seperti emas. Kekhawatiran semakin memuncak setelah Hezbollah menyerukan Iran untuk menyerang Israel, menambah dorongan bagi investor untuk mencari perlindungan melalui emas.

Dengan latar belakang ketidakpastian ekonomi dan geopolitik yang terus membesar, tidak mengherankan jika harga emas melonjak ke rekor tertinggi baru. Menurut data dari World Gold Council, ETF emas fisik global mencatat arus masuk bersih sebesar 3 metrik ton minggu lalu, yang menunjukkan minat investor terhadap logam mulia ini terus meningkat.

Kondisi ekonomi AS yang sedang mengalami berbagai tantangan, termasuk tingkat pengangguran yang naik menjadi 4,2% bulan lalu, semakin menambah kekhawatiran di kalangan konsumen. Peningkatan sebesar 0,5 poin persentase sejak awal tahun turut menjadi faktor yang meresahkan banyak pihak.

Dengan serangkaian faktor mulai dari melemahnya kepercayaan konsumen, ketidakpastian kebijakan suku bunga, hingga ketegangan geopolitik, harga emas diprediksi tetap tinggi sebagai bentuk perlindungan bagi para investor di tengah volatilitas ekonomi global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *