Lamb Shawarma Pie: Perpaduan Budaya dalam Satu Piring
Idul Adha 2025 membawa semangat baru dalam dunia kuliner diaspora. Di Inggris, khususnya kota London dan Birmingham, muncul tren unik: Lamb Shawarma Pie—hidangan yang memadukan tradisi Timur Tengah dengan warisan kuliner Inggris. Kombinasi ini bukan sekadar soal rasa, tapi juga cermin identitas ganda generasi Muslim diaspora yang hidup di dua dunia.
Hidangan ini awalnya diperkenalkan oleh chef muda keturunan Lebanon-Inggris, Nour Hadid, melalui media sosial. Ia memanfaatkan daging kurban untuk menciptakan sajian yang disukai anak-anak dan tetangga lokal, tanpa menghilangkan esensi keislaman. Hasilnya? Pie berisi daging kambing yang dimasak dengan rempah shawarma, dibungkus kulit pie renyah khas Inggris.
Filosofi Rasa Lamb Shawarma Pie: Tradisi, Inklusi, dan Adaptasi
Kuliner sering kali menjadi medium diplomasi budaya. Di tengah meningkatnya kebutuhan akan representasi yang lebih inklusif, Lamb Shawarma Pie menjawab tantangan tersebut. Banyak keluarga Muslim yang kini tinggal jauh dari negara asal ingin mempertahankan tradisi kurban, tapi dengan pendekatan yang kontekstual.
Menurut artikel The Guardian Food Weekly edisi awal Juni 2025, tren ini juga mencerminkan kebutuhan keluarga muda Muslim untuk menyajikan menu Idul Adha yang mudah diterima oleh generasi kedua dan ketiga diaspora—yang selera makannya sudah bercampur dengan kuliner lokal.
Resep Lengkap: Lamb Shawarma Pie
Porsi:
6–8 orang
Bahan Isian Daging:
- 800 gram daging, potong dadu kecil
- 1 bawang bombay besar, iris tipis
- 1 paprika merah, iris panjang
- 3 siung bawang putih, cincang
- 2 sdm minyak zaitun
- 100 gram keju feta (opsional)
- Garam dan lada secukupnya
Rempah Shawarma:
- 1 sdt jintan bubuk
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1 sdt paprika bubuk
- ½ sdt kayu manis bubuk
- ½ sdt kapulaga bubuk
- ½ sdt sumac (jika tersedia)
- ¼ sdt cengkeh bubuk
- ½ sdt cabai bubuk (opsional)
Bahan Kulit Pie:
- 250 gram tepung terigu
- 125 gram mentega dingin, potong kecil
- 1 butir telur
- 3–4 sdm air es
- Sejumput garam
Langkah-Langkah:
1. Marinasi Daging:
Campur daging dengan semua rempah shawarma, bawang putih, minyak zaitun, serta garam dan lada. Simpan di kulkas minimal 4 jam (lebih baik semalaman).
2. Masak Isian:
Tumis bawang bombay hingga layu, masukkan paprika, lalu tambahkan daging yang sudah dimarinasi. Masak dengan api sedang hingga daging empuk dan bumbu meresap, sekitar 30–40 menit. Terakhir, campurkan keju feta jika digunakan.
3. Buat Kulit Pie:
Campurkan tepung, garam, dan mentega. Aduk menggunakan jari hingga menyerupai remah roti. Tambahkan telur dan air es sedikit demi sedikit hingga adonan menyatu. Bungkus dan diamkan di kulkas selama 30 menit.
4. Penyusunan dan Pemanggangan:
Panaskan oven ke suhu 180°C. Giling adonan, letakkan di loyang pie. Tambahkan isian daging. Tutup bagian atas dengan lapisan adonan atau bentuk lattice. Olesi dengan kuning telur. Panggang 30–35 menit hingga kecoklatan dan renyah.
Reaksi Komunitas dan Implikasi Sosial
Menu ini bukan hanya lezat, tapi juga menjembatani gap budaya. Banyak keluarga Muslim menghidangkannya saat menjamu tamu non-Muslim dalam acara open house Idul Adha. Hasilnya? Mereka merasa lebih dekat dan terlibat dalam perayaan keagamaan yang sebelumnya asing.
Beberapa restoran halal di Inggris pun mulai menjadikan Lamb Shawarma Pie sebagai menu musiman. Para ulama lokal menyambut positif inovasi ini selama proses penyembelihan tetap sesuai syariat.
Penutup: Kuliner Sebagai Wajah Baru Tradisi
Lamb Shawarma Pie menjadi simbol penting dari dinamika identitas Muslim di negara barat. Ini bukan hanya tren musiman, tapi juga bentuk evolusi tradisi lewat rasa, teknik, dan konteks. Melalui makanan, perayaan Idul Adha di Inggris tahun ini menjadi lebih inklusif, relevan, dan tetap penuh makna.
Di tangan generasi baru, kurban tidak hanya tentang ibadah, tapi juga tentang merayakan keberagaman dalam satu piring.
Leave a Reply