Resep Eksklusif: Donat Tempe, Inovasi Kuliner yang Viral 2025

Donat Tempe

Donat Tempe: Perpaduan Tradisi dan Eksperimen Rasa

Tahun 2025 membawa banyak kejutan dalam dunia kuliner, salah satunya adalah kemunculan donat tempe sebagai inovasi yang tidak biasa namun menarik perhatian. Makanan ini viral di media sosial berkat keberaniannya menyatukan dua dunia berbeda: fermentasi gurih dari tempe dan tekstur manis khas donat. Muncul pertama kali dalam ajang Festival Kuliner Nusantara awal tahun ini di Yogyakarta, donat tempe kini mulai merambah ke kafe-kafe urban di Jakarta, Bandung, hingga ke luar negeri seperti Kuala Lumpur dan Melbourne.

Mengapa Tempe?

Tempe adalah hasil fermentasi kedelai yang telah lama dikenal sebagai sumber protein nabati utama di Indonesia. Namun, selama ini tempe lebih sering diolah menjadi lauk atau camilan gurih. Di tengah tren makanan sehat dan ramah lingkungan, tempe mulai mendapat tempat sebagai bahan baku makanan modern. Kandungan tinggi serat, vitamin B12, dan probiotik alami membuat tempe menjadi kandidat ideal untuk eksplorasi rasa baru, termasuk dalam hidangan manis.

Resep Dasar Donat Tempe

Berikut adalah resep donat tempe versi plant-based, yang bisa dijadikan inspirasi bisnis atau konsumsi pribadi.

Bahan:

  • 150 gram tempe kukus, dihaluskan
  • 250 gram tepung terigu protein sedang
  • 1 sdm ragi instan
  • 2 sdm gula kelapa
  • 100 ml susu oat hangat
  • 1 butir telur (atau 1 sdm flaxseed untuk versi vegan)
  • 2 sdm minyak kelapa
  • 1/4 sdt garam
  • Topping: gula kayu manis, cokelat leleh, atau glaze matcha

Cara Membuat:

  1. Campurkan ragi dengan sedikit susu oat dan gula. Diamkan 10 menit hingga berbuih.
  2. Dalam wadah besar, campur tempe halus, tepung, garam, telur, dan sisa gula. Tambahkan larutan ragi dan susu sedikit demi sedikit.
  3. Uleni hingga kalis. Tambahkan minyak kelapa di akhir proses.
  4. Diamkan adonan 1 jam hingga mengembang dua kali lipat.
  5. Gilas adonan dan cetak bentuk donat. Diamkan lagi 30 menit.
  6. Goreng dalam minyak sedang hingga kecoklatan. Angkat, tiriskan.
  7. Hias dengan topping sesuai selera.

Hasilnya adalah donat yang memiliki rasa ringan namun kompleks, dengan aroma khas tempe yang samar tapi menyatu dengan manis topping.

Reaksi Pasar dan Komunitas Kuliner

Para pecinta kuliner awalnya ragu dengan kombinasi ini, tapi justru keunikan tersebut menjadi daya tarik utama. Selebriti kuliner seperti Devina Hermawan dan Chef Marinka bahkan sudah mencoba membuat versi mereka sendiri. Di TikTok, tagar #DonatTempe sudah menembus lebih dari 5 juta tayangan sejak Mei 2025.

Menurut pakar gizi dari Universitas Gadjah Mada, dr. Rika Sari, donat tempe dapat menjadi alternatif camilan sehat jika dibuat tanpa terlalu banyak gula dan minyak. Kombinasi protein dan karbohidrat kompleks membuatnya cocok sebagai pengganjal lapar yang lebih seimbang dibanding donat biasa.

Donat Tempe: Potensi Ekspor dan Nilai Budaya

Inovasi seperti donat tempe mencerminkan kekuatan budaya Indonesia dalam menyerap dan mengadaptasi tren global. Di Jepang, tempe kini mulai diproduksi lokal sebagai produk sehat, dan hadirnya kreasi seperti ini bisa memperkuat citra tempe sebagai bahan makanan dunia. Beberapa startup kuliner lokal bahkan tengah menjajaki kerja sama ekspor ke pasar Australia dan Jerman, di mana minat terhadap makanan fermentasi tengah meningkat tajam.

Penutup: Donat Tempe, Eksperimen yang Layak Dicoba

Donat tempe bukan sekadar makanan unik untuk konten media sosial. Ia mencerminkan semangat eksplorasi dalam dunia kuliner—menggabungkan kearifan lokal dengan inovasi modern. Bagi Anda yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda namun tetap bernutrisi, donat ini bisa menjadi awal dari perjalanan kuliner yang mengejutkan. Di tengah gelombang makanan viral yang sering kali hanya mengandalkan penampilan, kelezatan dan manfaat donat ini menawarkan sesuatu yang lebih berharga: rasa, gizi, dan warisan budaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *