Pergerakan Harga Terbaru Bitcoin
Bitcoin kembali mencuri perhatian pada 28 Juli 2025 setelah diperdagangkan stabil di kisaran US$119.000, naik tipis dibanding level terendah mingguan di US$116.800. Angka ini masih di bawah puncak pertengahan Juli yang sempat menyentuh US$123.000, namun mencerminkan kekuatan fundamental pasar yang belum luntur. Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini mendekati US$2,3 triliun, atau lebih dari separuh total pasar kripto global.
Lonjakan ini memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset digital utama, bahkan ketika altcoin seperti Ethereum dan XRP juga mencatat kinerja solid dalam beberapa hari terakhir.
Faktor Pendukung Kenaikan Bitcoin
1. Regulasi Mendorong Kepercayaan Pasar
Disahkannya GENIUS Act oleh pemerintah AS menjadi titik balik penting. UU ini memberikan kejelasan hukum terhadap stablecoin dan ekosistem aset digital secara keseluruhan. Hasilnya, investor institusional merasa lebih aman untuk menanamkan modal besar, khususnya ke dalam Bitcoin dan produk derivatifnya.
ETF Bitcoin spot, terutama dari BlackRock dan Fidelity, telah menyerap miliaran dolar dalam beberapa minggu terakhir. Analis dari Citi menyebut efek ETF ini sebagai “pembentuk narasi dominan” dalam tren harga saat ini.
2. Sentimen Retail dan Institusional Menguat
Data on-chain menunjukkan pertumbuhan signifikan jumlah wallet dengan saldo lebih dari 1 BTC. Selain itu, sebanyak 16.000 investor dilaporkan telah menjadi miliarder Bitcoin sejak awal 2025. Ini meningkatkan antusiasme retail dan memperkuat psikologi pasar secara keseluruhan.
Sementara itu, volume perdagangan harian di bursa seperti Binance dan Coinbase terus meningkat, mengindikasikan bahwa permintaan tetap kuat.
Apakah Bitcoin Akan Tembus $200.000?
Beberapa analis seperti dari Bernstein dan Finder mengangkat proyeksi bullish Bitcoin ke rentang US$145.000 hingga US$200.000 hingga akhir tahun. Namun, institusi seperti Glassnode memberi peringatan keras: tanpa dukungan volume dan likuiditas yang sepadan, harga Bitcoin bisa mengalami koreksi tajam dalam waktu singkat.
Model-model lama seperti stock-to-flow kini banyak ditinggalkan karena dianggap terlalu spekulatif. Sebaliknya, pendekatan berbasis adopsi pengguna, likuiditas ETF, dan stabilitas regulasi menjadi tolok ukur utama dalam memproyeksikan harga.
Risiko Tersembunyi
Meskipun tren saat ini terkesan positif, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan:
-
Overleveraging di bursa derivatif membuat pasar rentan terhadap likuidasi massal jika terjadi fluktuasi tajam.
-
Ancaman keamanan digital, khususnya dari serangan berbasis AI, terus meningkat. Laporan terbaru menunjukkan peningkatan 456% dalam penipuan kripto berbasis teknologi AI dalam satu tahun terakhir.
-
Ketergantungan terhadap sentimen makro seperti kebijakan suku bunga The Fed atau ketegangan geopolitik masih bisa mengguncang pasar kripto secara keseluruhan.
Pandangan Ke Depan
Dengan harga yang kini mendekati angka psikologis US$120.000, Bitcoin berada di titik krusial. Jika mampu menembus resistance ini secara konsisten, target jangka pendek bisa diperluas ke US$130.000–135.000. Namun, jika volume tidak mendukung atau terjadi tekanan makroekonomi baru, koreksi ke bawah US$110.000 bukan hal yang mustahil.
Investor jangka panjang masih disarankan untuk mempertahankan posisi mereka dengan strategi dollar cost averaging (DCA). Sementara itu, trader harian perlu waspada terhadap lonjakan volatilitas yang bisa muncul tiba-tiba.
Kesimpulan
Harga Bitcoin pada 28 Juli 2025 menunjukkan kekuatan pasar yang solid, didukung oleh regulasi positif, adopsi institusional, dan sentimen ritel yang tinggi. Namun, tren bullish ini tetap diiringi risiko teknikal dan makroekonomi yang tidak bisa diabaikan. Menuju Agustus dan kuartal akhir tahun, Bitcoin berpotensi mencetak rekor baru—asal pasar mampu menjaga volume dan kepercayaan tetap tinggi.
Leave a Reply