Jakarta – Hasrat Manchester United untuk memperkuat lini serang mereka semakin sulit dibendung. Fokus utama mereka kini mengarah pada bintang Wolverhampton Wanderers, Matheus Cunha, dengan laporan terbaru menyebutkan bahwa negosiasi antara kedua pihak berjalan cepat menuju tahap akhir.
Situasi di lini depan skuad Erik ten Hag musim ini memang cukup memprihatinkan. Duet penyerang mereka, Joshua Zirkzee dan Rasmus Højlund, belum menunjukkan performa konsisten untuk menyelesaikan krisis gol yang melanda klub.
Angka-angka di atas kertas memperjelas kegagalan ini: Zirkzee hanya berhasil mencetak tujuh gol dalam 48 pertandingan resmi, sementara Højlund mengoleksi sembilan gol dari 46 laga di semua kompetisi. Torehan yang jelas tak cukup untuk klub dengan ambisi sebesar Manchester United.
Dengan kondisi tersebut, perhatian pun kini beralih ke Molineux. Berbagai sumber terpercaya menyebut Setan Merah sedang memimpin dalam perburuan tanda tangan Cunha untuk jendela transfer musim panas.
Di sisi lain, Cunha masih bersikap kalem menghadapi gelombang rumor yang menerpanya. Seusai mencetak gol dalam kemenangan 3-0 Wolves atas Leicester City akhir pekan lalu, sang penyerang Brasil menegaskan bahwa dirinya masih merasa nyaman di Wolverhampton, meski angin kabar terus mengarah ke Old Trafford.
Cunha Selangkah Lagi Menuju Manchester United

Meskipun komentar Cunha terdengar diplomatis, spekulasi seputar masa depannya justru semakin memanas. Indikasi kuat menunjukkan bahwa perpisahan dengan Wolverhampton semakin dekat.
Fabrizio Romano, jurnalis yang kerap jadi rujukan utama dalam kabar transfer, menyebutkan bahwa United sedang mempercepat proses negosiasi untuk bisa menyelesaikan transfer ini “dalam waktu yang sangat singkat”.
Diskusi serius kini tengah berlangsung antara pihak United dan perwakilan sang pemain. Fokus utama mereka adalah menyepakati rincian akhir kontrak, termasuk durasi serta struktur gaji. Laju pembicaraan disebut berlangsung jauh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Tak hanya itu, Cunha sendiri disebut-sebut sangat bersemangat untuk memulai petualangan baru di bawah asuhan Ruben Amorim. Jika kesepakatan ini terealisasi, maka perjalanannya selama dua setengah tahun bersama Wolves akan resmi berakhir.
Bagi Manchester United, kehadiran Cunha adalah bagian dari langkah besar untuk kembali membangun lini serang yang tajam dan produktif. Sedangkan bagi sang pemain, ini bisa menjadi peluang langka untuk bersinar di panggung sepak bola Eropa yang lebih besar.
Keunggulan Serbaguna Matheus Cunha Jadi Nilai Tambah

Performa Cunha di Liga Inggris musim ini tak bisa dianggap remeh. Penyerang berusia 25 tahun itu mencetak 15 gol dalam 29 pertandingan, sebuah pencapaian yang memperkuat reputasinya sebagai salah satu striker paling klinis musim ini.
Namun, United tak serta-merta mengandalkan Cunha sebagai solusi tunggal. Klub masih terus berburu striker murni atau penyerang nomor sembilan klasik, menandakan bahwa mereka ingin memperkuat kedalaman sekaligus fleksibilitas di lini serang.
Yang membuat Cunha menonjol di mata tim perekrutan adalah kemampuannya bermain di berbagai posisi. Sepanjang musim ini, dia kerap ditempatkan sebagai gelandang serang dalam formasi 3-4-2-1 milik Ruben Amorim, tepatnya di salah satu peran nomor 10.
Fleksibilitas inilah yang membuat United menaruh minat tinggi. Cunha bisa diandalkan sebagai penyerang tengah jika dibutuhkan, atau mengisi lini kedua untuk memperkaya variasi serangan. Keunggulan taktis ini menjadi nilai lebih yang sulit ditemukan pada penyerang lain.
Sebelum transfer benar-benar terealisasi, Cunha masih memiliki satu peluang emas untuk menunjukkan kualitasnya di hadapan publik Inggris. Akhir pekan ini, Wolves akan bertamu ke markas Manchester City—laga yang bisa jadi panggung terakhirnya sebelum menyambut lembaran baru di Old Trafford
Leave a Reply