WagonNews – Di tengah gempuran tren kuliner modern dan makanan viral, kuliner tradisional asal Banyuwangi bernama Nasi Cawuk masih bertahan sebagai bagian dari identitas daerah. Meski belum setenar rawon atau rujak cingur, keunikan rasa dan sejarahnya menjadikan Kuliner ini layak mendapat perhatian lebih luas.
Cita Rasa yang Kaya dalam Satu Piring
Nasi Cawuk atau yang biasa dipanggil “Sego Cawuk” merupakan menu sarapan khas Banyuwangi yang disajikan dengan cara unik. Nasi putih disiram kuah pindang gurih, lalu ditambahkan sambal kelapa, parutan jagung muda rebus, dan lauk seperti telur pindang, dendeng sapi, hingga pepes ikan. Kombinasi rasa gurih, manis, pedas, dan segar berpadu harmonis dalam satu sajian sederhana.
Makna di Balik Nama ‘Cawuk’
Kata “Cawuk” berasal dari bahasa Osing, bahasa asli suku Osing di Banyuwangi, yang berarti makan tanpa sendok, alias langsung menggunakan tangan. Tradisi makan ini melambangkan kebersamaan dan kesederhanaan masyarakat setempat. Meski sekarang sebagian besar masyarakat sudah menggunakan sendok, filosofi kebersamaan itu tetap melekat pada kuliner ini.
Hidangan Pagi yang Mulai Langka
Dahulu, Nasi Cawuk mudah dijumpai di hampir seluruh sudut Banyuwangi, terutama di pagi hari. Namun kini, penjualnya semakin terbatas. Hanya beberapa warung saja yang masih menjual hidangan lezat ini.
Kurangnya Promosi Jadi Kendala
Minimnya promosi menjadi salah satu penyebab kurang dikenalnya kuliner ini di luar daerah. Belum banyak restoran modern yang menyajikannya, dan belum ada upaya masif untuk mengangkatnya sebagai ikon kuliner daerah.
Ratih Lestari, pegiat budaya lokal, menyampaikan keprihatinannya. “Banyuwangi punya kekayaan kuliner luar biasa. Nasi Cawuk harusnya menjadi daya tarik wisata kuliner, tapi perhatiannya yang tertuju sangat minim,” ujarnya.
Di Mana Bisa Menemukan Nasi Cawuk?
Meskipun tidak sebanyak dulu, Nasi Cawuk masih bisa ditemukan di sejumlah warung tradisional di Banyuwangi, terutama pada pagi hari. Salah satu yang paling terkenal adalah Warung Nasi Cawuk Bu Sri, yang berlokasi di Jl. Kyai Saleh No.14, Kepatihan, Kec. Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68411. Warung ini telah berdiri sejak lama dan dikenal luas karena menjaga resep turun-temurun serta penyajian yang masih mempertahankan nuansa tradisional.
Karena hidangan ini biasanya hanya dijual di pagi hari, pengunjung disarankan memakannya dipagi hari.
Harapan untuk Tetap Eksis
Dengan semakin meningkatnya kunjungan wisata ke Banyuwangi, ada harapan bahwa kuliner tradisional seperti Nasi Cawuk bisa lebih dikenal dan dilestarikan. Pemerintah daerah maupun pelaku usaha kuliner diharapkan dapat berkolaborasi untuk mengangkat potensi lokal ini ke panggung yang lebih luas.
Leave a Reply