WagonNews, Jakarta – Chiffon cake menjelang sore, ketika cahaya matahari mulai meredup dan aktivitas harian mulai melambat, ada kenikmatan tersendiri dalam menikmati secangkir kopi atau teh hangat bersama potongan kue lembut yang manis. Meskipun budaya menyeruput teh sambil ngemil ini berakar dari budaya luar, siapa bilang kita tidak bisa menikmatinya juga?
Di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, ada tempat istimewa bernama FLOR, yang berada di bawah naungan Ismaya Group. FLOR tak hanya dikenal sebagai pengrajin kue artisan, tapi juga sebagai tempat yang pas untuk menciptakan momen santai di sore hari. Dalam peluncuran varian terbaru mereka, pengalaman kuliner yang disajikan terasa seperti pelukan hangat—nyaman, lembut, dan menggoda.
Varian yang diberi nama 24/Chiffon hadir dalam empat rasa unik: Keju Jadul, Brown Butter Banana, Espresso Caramel Chocolate, dan Honey Cake. Masing-masing rasa dirancang dengan hati-hati, tak hanya untuk memanjakan lidah, tapi juga membangkitkan perasaan, kenangan, bahkan semangat baru. “Intinya, 24/Chiffon adalah tentang menghadirkan indulgence yang thoughtful, yang bisa dinikmati kapan saja,” ujar Cendyarani, President Director ISMAYA Group, dalam acara peluncuran pada Jumat, 11 April 2025.
Sejak pertama kali muncul, FLOR sudah berhasil menarik hati pencinta dessert berkat cara pembuatannya yang presisi, pemilihan bahan premium, dan cita rasa yang tidak hanya cantik tapi juga akrab. Kini, FLOR makin dikenal melalui deretan viennoiserie dan pastry unggulan seperti Pain Au Chocolat, Black Sesame Pocket Croissant, dan Pistachio Calamansi.
Kehadiran seri 24/Chiffon menjadi kelanjutan dari dedikasi FLOR terhadap kualitas. Setiap cake diracik dengan teknik yang teliti untuk menciptakan chiffon cake yang teksturnya ringan, lembut seperti awan, namun tetap punya kepribadian yang kuat.
Chiffon Cake Keju Jadul: Sajian Nostalgia dalam Tiap Lapisannya

Mungkin banyak dari kita yang menganggap chiffon cake sebagai kue biasa—lembut dan ringan. Namun, menurut Kevin Krisna Pratama, Head Pastry Chef FLOR, di balik kesederhanaannya, chiffon cake adalah kue yang membutuhkan keahlian tinggi. “Chiffon cake itu kelihatannya sederhana, tapi sebenarnya sangat teknikal. Kita harus menemukan keseimbangan antara kelembutan, kekenyalan, dan krim yang pas,” jelas Kevin.
Keju Jadul, salah satu varian 24/Chiffon, dirancang untuk membawa kita kembali ke masa kecil. Kue ini menawarkan kombinasi rasa gurih dan manis yang seimbang. Lapisan kejunya tidak main-main: ada cheddar, edam, parmesan, bahkan cream cheese yang menciptakan harmoni rasa yang kaya namun tetap ringan. Sensasi asin dan manisnya berpadu sempurna—cocok untuk momen nostalgia. “Ada yang membawa nostalgia seperti Keju Jadul, dan ada juga yang jadi booster di tengah hari seperti Espresso Caramel Chocolate. Ini kue untuk setiap momen,” tambah Kevin.
Brown Butter Banana: Hangat dan Menghibur
Varian kedua, Brown Butter Banana, seperti pelukan hangat di sore mendung. Siapa sih yang bisa menolak kue rasa pisang? Tapi di sini, pisang bukan sekadar pisang. Bagian tengahnya dilapisi krim karamel pisang yang lembut, membuatnya terasa comforting sejak gigitan pertama hingga terakhir. Tidak terlalu manis, tidak terlalu wangi—semuanya terasa seimbang dan menenangkan.
Chiffon cake dan Espresso Caramel Chocolate: Dosis Semangat yang Manis
Bagi penggemar kopi dan cokelat, Espresso Caramel Chocolate wajib dicoba. Sponge cake berbahan cokelat Valrhona ini diperkaya dengan infus espresso yang aromanya menggoda. Ditambah lapisan ganache cokelat pekat dan krim karamel yang creamy, varian ini jadi pilihan sempurna untuk yang butuh energi ekstra atau dorongan semangat di tengah hari yang sibuk.
Chiffon cake satu ini punya rasa yang tegas tapi tetap elegan—seperti latte dengan taburan bubuk cokelat di atasnya.
Honey Cake: Sentuhan Lembut yang Alami
Sebagai penutup, Honey Cake jadi varian yang paling subtle tapi tetap meninggalkan kesan mendalam. Menggunakan madu lokal dari bunga Caliandra, sponge cake ini menghadirkan rasa manis alami yang tidak berlebihan. Aromanya pun floral dan segar, memberikan pengalaman makan yang tidak hanya enak tapi juga menenangkan jiwa.
Setiap lapisan kuenya dibalut dengan krim madu yang ringan, membuatnya cocok dinikmati bersama teh herbal hangat di senja hari.
Sponge vs Pound Cake: Apa Bedanya?
Buat yang penasaran soal jenis kue, mungkin Anda pernah bertanya: apa sih bedanya sponge cake dengan pound cake?
Menurut penjelasan dari Indonesian Chef Association (ACI), sponge cake terbuat dari campuran tepung, gula, dan telur, kadang-kadang ditambah baking powder. Teksturnya ringan dan mengembang karena udara yang terperangkap dalam adonan—mirip spons.
Sementara itu, pound cake adalah jenis kue klasik yang menggunakan proporsi satu banding satu untuk tepung, mentega, telur, dan gula. Biasanya dipanggang dalam loyang roti dan teksturnya lebih padat, cocok untuk disajikan dengan icing atau hanya taburan gula bubuk.
Secara umum, sponge cake termasuk dalam kategori foamy cake, yang lembut dan airy, sedangkan pound cake termasuk butter cake yang padat dan berat. Sponge cake cocok untuk base kue ulang tahun yang ingin terasa ringan, sementara pound cake lebih cocok untuk hidangan yang ingin memberi rasa kenyang.
Chiffon cake dari FLOR melalui seri 24/Chiffon ini adalah bentuk penghargaan terhadap kue yang sering diremehkan karena kesederhanaannya. Tapi di tangan para ahli, chiffon cake bisa menjadi medium eksplorasi rasa yang mengangkat suasana hati, membangkitkan kenangan, bahkan menghadirkan kenyamanan yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Jadi, sore ini, kenapa tidak luangkan waktu sejenak? Ambil secangkir kopi atau teh, duduk tenang, dan biarkan sepotong kue membawa Anda ke momen yang lebih indah.
Leave a Reply